Seleksi Sekdes Tidak Terpilih Sakit Hati ke Sangadi Wineru, Kedua Oknum Lakukan Ujaran Kebencian

Bolmong, beritaterbit.com – Oknum RS alias Rendy dan oknum WT alias Wasti warga Desa Wineru tidak henti-hentinya melakukan ujaran kebencian dengan modus melakukan demo ke kantor Bupati Bolaang Mongondow kemudian melaporkan ke DPRD Bolmong. Pihak DPRD lakukan RDP kemudian dengan keputusan dikembalikan ke pihak Pemerintah Kecamatan Poigar.

Adapun di isukan telah melaporkan ke pihak Kejaksaan Republik Indonesia di Kotamobagu.

Daerah Bolaang Mongondow telah dilewati pemilihan kepala desa (pilsang) namun di beberapa desa masih kelihatan disinyalir ada sekelompok yang tidak menerima kekalahan dalam pertarungan pilsang.

Khususnya Desa Wineru Kecamatan Poigar, Oknum Rendy mengaku sebagai kordinator melakukan protes atas pengukuran tanah dan mengisukan pungli, padahal setiap pengukur tanah dari masyarakat dibuat pernyataan di atas materai 10 ribu dan telah diputuskan dalam rapat Pemerintah Desa Wineru sesuai hasil musyawarah mufakat atas administrasi yang ada.

Sebelumnya di Kecamatan Poigar ada musyawarah rencana pembangunan (musrembang) dari 20 Desa di Kecamatan Poigar. Desa Wineru mendapatkan rangking untuk program rumah tidak layak huni (RTLH), tindak lanjut pihak dinas terkait menghubungi pemerintah Desa Wineru dan membuat proposal.

Diketahui Oknum Rendy adalah salah satu pendukung calon Sangadi (Kades) yang tidak terpilih, jika melakukan kritik ada kewajaran untuk kritik membangun namun ketika melakukan ujaran kebencian dan berita hoaks sudah pasti itu merupakan perilaku tidak terpuji dan berdosa bagi penyebar berita bohong.

Selain melakukan ujaran kebencian kepada Sangadi (Kades) Desa Wineru, di aula kantor camat oknum Rendy menyampaikan berita bohong alias hoaks. Sebelumnya karena kedua oknum yang melakukan protes dengan membawa-bawa atas nama masyarakat Desa Wineru telah dilaporkan ke pihak Polsek Poigar.

“Ironisnya oknum Rendy menyampaikan isu hoaks bahwa pelapor atas nama Yance S sementara dalam pengurusan pihak kepolisian Polsek Poigar kemudian melarikan diri,” kata oknum Rendy saat warga merekam video pengakuannya.

Padahal pada waktu pihak penyidik melakukan interogasi dan merupakan konfrontir, karena kedua oknum Rendy dan Wasti masih dalam tahapan menghadap kepada penyidik. Kemudian pihak pelapor Yance S dikatakan penyidik pulang dulu dan kembali ke Polsek pada pukul 15:00 WITA.

Memang oknum Rendy dengan mempunyai latar belakang S1 dan Oknum Wasty adalah latar belakang S2, namun ketika mengikuti seleksi Sekdes keduanya tidak terpilih bahkan mengikuti seleksi PPK/PPS tidak terpilih.

Dalam hal penelusuran secara psikologi potensi generasi muda ada perbandingan antara emosional dan logika, bahkan ketika melakukan aktifitas tidak sesuai kaidah dan hanya berita bohong yang dilakukan. Sudah pasti itu merupakan pelanggaran hukum bahkan berdosa di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Aneke Mylan Sumilat Sangadi Desa Wineru mengatakan, setiap kegiatan di desa ada alur kegiatannya sesuai mekanisme keputusan itu ada pada musyawarah desa dan ada yang sifat preogratif.

Lanjut Sumilat, jika ada warga yang melakukan kritikan itu wajar jika kritik itu sifat membangun tapi jika melakukan protes tidak sesuai mekanisme dan hanya berita hoaks yang muncul, kasihan warga masyarakat Wineru yang membantu bersinergi dengan kami pemerintah desa.

Sumilat menghimbau, masyarakat jangan ada yang terpancing, kerikil tajam itu soal biasa biarkan bagi ada yang mengkritik asalkan kritik membangun.

“Upaya lobi-lobi melalui mekanisme musrembang, warga masyarakat Wineru yang melakukan kearifan lokal upaya akses bantuan dan penguatan-penguatan akses kami berusaha agar tidak ada yang terganggu,” kata Ibu Sangadi Aneke Mylan Sumilat yang dikenal rendah hati.

Diketahui Sangadi Wineru Ibu Mylan Sumilat adalah keluarga yang diberkati secara keberhasilan dapat mendidik anaknya sehingga telah menjadi TNI-AD, Ibu Sangadi Mylan juga mempunyai suami bekerja sebagai Polri.

Ibu Sangadi Desa Wineru Aneke Mylan Sumilat juga sebagai bidan di desa kemudian terpilih menjadi Kepala Desa (Sangadi).

Terpantau Desa Wineru tetap aman dan kondusif, adapun kedua oknum alias Rendy dan Wasti dalam perkembangan atas laporan akan membawa bukti atau petunjuk berupa rekaman video dalam penyebaran berita bohong.

Penulis: Tim/DP

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.