Sejumlah Alasan Luis Rubiales Undur Diri dari Jabatan Presiden RFEF

Luis Rubiales yang baru saja mengundurkan diri sebagai presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) kini tengah menarik perhartian dunia. Bagaimana tidak, tiga pekan laluy, ia terekam berciuman dengan salah satu pemain Timnas Spanyol, Jennifer Hermoso, di Podium Piala Dunia Wanita 2023.

Aksi pelecehan seksual yang dilakukan Rubiales menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam sejarha sepak bola Spanyol. Yang paling mengejutkan adalah keajidan yang terjadi saat mereka sedang merayakan kemenangan di Piala Dunia wanita 2023.

Aksi pelecehan seksual yang dilakukan Rubiales menjadi salh satu kontroversi terbesar dalam sejarah sepak bola Spanyol. Yang paling mengejutkan adalah kejadian yang terjadi saat mereka sedang merayakan kemenangan di Piala dunia Wanita 2023.

Jadi siapa Luis Rubiales? Bseberapa impresif karier sepak bola Rubiales saat menjadi presiden RFEF dan perwakilan UEFA?

Mengutip CBS Soccer, Senin 10 Juli, demikian pendapatnya, dari pemimpin pemberontak hingga presiden Federasi Luis Rubiales adalah orang Spanyol yang lahir pada tanggal 23 Agustus 1977 di Las Palmas de Gran Canaria.

Dia berkelana ke dunia lading hijau pada usia 14 tahun. Pada 1997-2009, Rubiales beralih dari amatir ke professional dan mencoba di klub-klub kecil Spanyol, termasuk Guardix (1997-1999), Mallorca B (1999-2000), Lleida (2000-2001), Xerez (2001-2003), Alicante (2008-2009). Selain itu, Rubiales juga berpeluang memimpin klub La Liga Levante dan bermain selama dua musim. Ketika dia bergabung dengan Levante, dia memimpin pemberontakan para pemain Granotes melawan klub.

Saat itu, ia dan rekan-rekannya menuntut agar Levante segera membayar gaji mereka. Untungnya, aksinya berakkhir dengan kemenangan. Rubiales dan rekan-rekannya juga menerima pembayaran Kembali.

Keberhasilan tersebut bisa dikatakan mendoromg Rubiales untuk pension dari dunia sepak bola dan menjadi presiden Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE). Pada bulan Maret 2010, ia menjabat posisi tersebut dan menjabat selama tujuh tahun.

Pada november 2017, Rubiales kemudian memutruskan mundur dari jabatan presiden AFE dan naik jabatan lebih tinggi. Setahun kemudian, ia mencalonkan diri sebagai presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan memenangkan posisi tersebut pada Mei 2018.

Itu tidak berhenti di situ, pada tahun 2019, Rubiales merangkap sebagai anggota  dewan eksekutif UFEA. Hanya dalam beberapa minggu, ia langsung dipromosikan oleh presiden senior Aleksander Caferin menjadi wakil presiden UEFA.

Pria “Seribu Satu” itu berpendapat,  selain insiden kawin paksa yang kini ramai diperbincangkan public, ada pula sederet kontroversi yang ditimbulkan Luis Rubiales tidak cocok dan tidak cocok dan tidak memenuhi persyaratan untuk posisi presiden RFEF.

Luis Rubiales pernah membuat marah masyarakat pecinta sepak bola di Negeri Matador usai memecat pelatih timnas puta Spanyol, Julen Lopetegui. Pemecatan itu terjadi hanya dua hari menjelang Piala Dunia 2018. Pada tahun 2020, Luis Rubiales dikritik oleh banyak orang karena mengubah venue

Piala Super Spanyol 2020 ke Arab Saudi semata-mata karena alasan  keuangan. Alasan lain yang melatarbelakangi kemarahan ini adalah rendahnya penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) di negara produsen minyak terbesar di dunia tersebut.

Selanjutnya, Luis Rubiales pernah bentrok dengan tim putri Spanyol sebelum tim berjuluk La Roja itu menjuarai Piala Dunia 2023. Pada September 2022, 15 pemain Spanyol dikabarkan menolak bermain untuk timnas sehingga memaksa RFEF melakukan perombakan pemainnya.

Salah satu pemain yang baru saja meraih trofi individu Balkon d’or 2023, Altana Bonapati, juga mengeluhkan rendahnya profesionalisme dan budaya federasinya yang tidak sehat. RFEF dituduh tidak membayar staf pendukung yang cukup dan tidak sepenuhnya menanggung biaya perjalanan.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.