Pemuda Warga Nganjuk Sukses Budidaya Lobster Air Tawar, Omset Hingga Puluhan Juta

Nganjuk, Beritaterbit.com – Saat ini di Indonesia semakin marak budidaya lobster air tawar. Hal ini dikarenakan iklim tropis di negara kita ini memberikan efek yang bagus terhadap produktivitas telur lobster ini.

Selain didukung oleh iklim, budidaya lobster ini juga memiliki daya tarik karena keuntungan yang didapatkan cukup menggiurkan. Bahkan omzet yang didapatkan setiap kali panen bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Hewan yang satu ini memang dikenal sebagai bahan makanan yang sangat mahal. Akan tetapi penikmat lobster pun rela merogoh kocek lebih dalam untuk bisa menikmati lobster ini.

Biasanya lobster ini banyak diminati oleh orang-orang di kota besar. Jadi tak heran kalau tingginya permintaan pasar memberikan peluang yang sangat menarik untuk budidaya lobster ini.

Banyaknya peminat lobster untuk dikonsumsi maupun usaha kuliner tentu menjadikan peluang yang menguntungkan bagi yang ingin memulai bisnis ini.

Bahkan, permintaan lobster setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan membuat harga jual lobster ini juga relatif stabil.

Sebagian kolam untuk budidaya lobster. (Foto: Gendro)

Satu hal yang paling menarik dari bisnis ini adalah harga lobster air tawar yang relatif mahal sehingga keuntungan yang diperoleh pun cukup besar.

Dia adalah Sugiono atau Nono (27) sapaan akrabnya, warga Dusun Kedung Tunggak Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Nono begitu sapaannya, kini memiliki belasan kolam lobster terbuat dari terpal dengan berbagai ukuran di rumahnya yang sangat dekat dengan area persawahan.

Saat dikunjungi Beritaterbit.com, Nono tengah menjelaskan dan banyak cerita terkait budidaya lobster tersebut di rumahnya. Ia sudah bisa panen dan diambil salah satu PT yang sudah kerjasama.

Anak tunggal dari kedua orang tua ini mengaku sudah hampir satu tahun membudidayakan lobster air tawar.

Dia mengaku awalnya sempat bekerja di Sidoarjo salah satu perusahaan kopi, berhubung ia sakit dan pulang ke rumah ia sempat juga menggeluti hewan sapi sebagai kesibukannya. Ia terlahir dari anak seorang petani di kampung, dirasa menggeluti hewan sapi bosan dan jenuh akhirnya ia mulai mencoba dan mencari informasi lobster. Dia pun memilih untuk budidaya lobster air tawar tersebut di salah satu perusahaan lobster sistem kemitraan.

Salah satu lobster budidaya Nono. (Foto: Gendro)

“Kalau saat ini sudah delapan bulan-an lebih. Dulu itu karena induk sampai pembibitan sudah lama, jadi pertama beli sampai panen sekitar lima bulan lebih pertama saya jual ke PT dengan indukan saja. Setelah itu saya belajar menetaskan anak sendiri (burayak) walau waktunya agak lama dikit dan akhirnya berkembang,” kata Nono kepada wartawan ditemui di rumahnya, Minggu (28/4/2024).

Nono menjual lobster dengan harga mulai Rp 40.000 perbiji di PT itu indukan bawa telur, dia bisa mendapatkan omzet jutaan.

“Kalau untuk ecer 1 sampai 2 kilogram di perusahaan bisa diterima konsumsi per kg+nya hingga Rp 170 ribu,” lanjutnya.

“Harga 1 kilogram Rp 170 ribu, tapi kalau untuk bijian mulai harga Rp 2000 perbiji sampai Rp 6000 ribu melihat ukurannya,” pungkas Nono.

Nono akan terus berupaya memperbesar usahanya dan akan membuat kolam permanen di belakang rumahnya, dan optimis untuk sukses di dunia lobster.

Reporter: Gendro

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.