Nikmat di Dunia Cuma Sementara

Bireuen, Beritaterbit.com – Dari sebuah renungan kehidupan mencoba merangkai dalam sebuah tulisan dengan tema “Nikmat di Dunia Hanya Sementara”. Semoga nempunyai makna nikmat tersebut bagi kita semua berpikir apa arti kehidupan.

Apa yang mau kita punya bagi kehidupan. Punya makanan enak berbagai macam, tetap saja yang dapat kita nikmati hanya sebatas isi perut.

Punya mobil banyak berjejer, tetap saja hanya satu mobil yang dapat kita pakai bepergian.

Punya rumah luas dan mewah, tetap saja hanya pada satu kamar yang kita perlukan untuk tidur dan istirahat.

Punya baju di lemari berbagai model, tetap saja hanya sepasang yang dapat kita pakai.

Inilah kenikmatan dan kesenangan dunia, semua tak mungkin kita raih, semua terbatas, semua sementara, semua tak ada yang abadi.

Harta, pangkat, jabatan, popularitas, gelar dan semua kemewahan yang melekat pada diri kita pada masanya pasti kita tinggalkan. Dan pada akhirnya kita semua sama.

Saat usia 60 tahun, cantik dan jelek sama saja. Karena tak peduli seberapa cantiknya anda, di usia itu kerutan, darkspot, kulit kendur, tak bisa terus anda sembunyikan meski anda tutupi bagi wanita dengan lipstik dan Bedak.

Saat usia 70 tahun, posisi atasan dan bawahan sama saja. Karena setelah semua pensiun, tak ada lagi boss atau bawahan.

Saat usia 80 tahun, rumah besar dan kecil sama saja. Karena tulang sendi lutut dan kaki semakin renta, semakin sulit untuk bisa bergerak. Sekarang anda cuma butuh ruang kecil untuk bisa duduk.

Saat usia 90 tahun (jika masih hidup) punya makan enak dan makanan biasa sama saja. Karena saat itu Anda tak lagi bisa menikmati Steak yang lezat, gulai, rendang dll, karena gigi mulai copot, makan banyak pantangannya, perut tak lagi bisa dimasuki banyak makanan, lidag sudah tak punya rasa dan anda tak bisa lagi ke tempat dimana Anda bisa menghabiskan uang anda selain lebih memilih duduk di rumah.

Dan saat ajal tiba, kaya dan miskin sama saja. Karena tak satupun dari harta benda yang kita miliki dapat kita bawa, Anda hanya akan memakai kain kafan dan tidur beralaskan tanah dengan ukurannya yang sama.

Oleh karena itu, semasa hidup jangan sombong atas apa yang kita miliki, karena kita akan berakhir sama dan jangan terlaly lalai mengejar dunia, karena pada akhirnya anda tak membawa apa-apa. Kecuali hanya amal shalih yang akan kita bawa ke akhirat nanti.

Semoga bermanfaat..
Yang terindah bukan yang menyampaikan tapi yang mampu mengamalkannya. Jaga hati dalam ketaatan istighfar, dzikir, sholawat tanpa batas. Demikian renungan kehidupan tentang nikmat itu hanya sementara.

Penulis: Faizin

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.