Pasca Memergoki Suaminya, Istri Oknum Perangkat Desa Menuntut Keadilan

Kepahiang, Beritaterbit.com – Setelah Kejadian memergoki sang suami berdua di dalam rumah beberapa hari yang lalu, kini istri dari oknum perangkat desa yang diberitakan sebelumnya angkat bicara dan mencari keadilan untuk dirinya. Hal ini disampaikan Wn (37) baru-baru ini kepada awak media usai ditemui di kediamannya pada salah satu kontrakan di seputaran Kepahiang.

Wn menceritakan bahwa dirinya saat ini sudah dijatuhi talaq oleh sang suami pasca kejadian dipergoki beberapa hari yang lalu. Selain dijatuhi talaq, Wn mengatakan kalau dirinya saat ini tengah hamil 8 bulan. Bahkan menurut Wn dari umur kehamilannya baru 1 bulan hingga saat ini usia kehamilannya menginjak 8 bulan lebih, suaminya RG tidak pernah memberikan perhatian sedikit pun, baik mendampingi melakukan pemeriksaan kehamilan maupun menanyakan kondisi Wn sendiri.

Sempat pula RG tidak mengakui bahwa anak yang di dalam kandungan Wn bukan anak RG. Dengan perasaan hancur dan kecewa, Wn lalu menantang balik suaminya agar melakukan pembuktian yang mengatakan bahwa anak dalam kandungan Wn bukan anak RG,

“Kalau sebelum kejadian kemarin tidak pernah dia mengatakan atau memberikan talaq, nah setelah kejadian kan kejadiannya hari minggu tanggal 03 Maret 2024, kemudian di hari Senin tanggal 04 Maret 2024 dia (RG) memberikan surat talaq kepada saya sekira pukul 12:00 Wib. Surat talaq itu dikirimnya melalui saksi
sedangkan dia tahu kalau kondisi saya saat ini tengah hamil 8 bulan bahkan sudah menginjak 9 bulan usia kandungan saya. Bahkan dari pertama kehamilan saya hingga saat ini tidak ada sedikit pun kepeduliannya kepada saya, menanyakan bagaimana kondisi saya pun tidak pernah. Malahan dia tidak mengakui kalau anak dalam kandungan saya ini adalah anaknya, sempat saya meminta dia membuktikan kalau anak ini bukan anaknya,” terang Wn.

Wn juga menuturkan jika dirinya sudah lama mengetahui kalau RG suaminya menjalin hubungan dengan SW. Hal ini diperkuat dengan sering kali melihat isi percakapan chatting suaminya dengan SW di handphone suaminya. Namun karena tidak ingin berdebat dan menimbulkan keributan dan berharap keutuhan keluarganya menjadi prioritas, sehingga masalah ini sengaja didiamkan oleh Wn.

“Sebenarnya sudah lama saya tahu kalau mereka itu ada hubungan, sempat beberapa kali saya membaca chatting mereka dan pernah beberapa kali SW mengirim foto ke hp beliau, tapi sayangnya saya tidak sempat mengambil untuk barang bukti karena saya tidak kepikiran dan saya sengaja diam untuk menghindari keributan,” ungkap Wn sembari berlinang air mata.

Satu persatu Wn menceritakan segala yang ia alami bahkan di usia kehamilannya 1 bulan rumah tangganya mulai tidak harmonis lagi sehingga dirinya menetap di Kepahiang sembari menemani kedua anaknya bersekolah. Wn menceritakan sejak bulan Juli 2023 lalu hingga bulan Desember 2023, dirinya tinggal di Kepahiang bersama anaknya sedangkan RG tinggal di desa.

Terhitung dari bulan Juli hingga Desember, RG tidak pernah memberikan nafkah sedangkan untuk memenuhi segala kebutuhan dirinya dan anak-anaknya yang tengah bersekolah, Wn harus bekerja sendiri dan sempat menjadi babysitter di tengah kondisinya sedang hamil dan sering sakit-sakitan. Akhirnya Wn berhenti untuk bekerja sebagai babysitter lalu di akhir Desember hingga sebelum peristiwa ini terjadi hubungan rumah tangga Wn dan RG kembali membaik dan berjalan seperti biasa.

RG sudah mau memberikan segala kebutuhan Wn dan anak-anaknya bersekolah, namun tidak berselang lama dari membaiknya hubungan rumah tangga mereka, pada hari Minggu tanggal 03 Maret 024 yang lalu Wn memergoki suaminya RG dan SW berdua di dalam rumah.

“Kalau saat saya melihat chatting mereka hingga pernah melihat SW mengirim foto itu sudah lama, jauh sebelum saya hamil ini. Saya hamil ini bulan Juli 2023 dan kami memang ribut rumah tangga, nah dari bulan Juli hingga Desember tahun lalu saya menetap di Kepahiang. Selama kurun waktu dari Juli hingga Desember itu dia (RG) tidak pernah memberikan kebutuhan baik kebutuhan anak sekolah maupun kebutuhan lainnya. Bahkan saya bekerja menjadi pengasuh anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena kondisi saya saat itu sering sakit-sakitan, saya berhenti bekerja dan di akhir Desember hingga sebelum peristiwa kemarin tanggal 03 Maret 2024 itu hubungan kami sempat membaik dan dia memberikan kebutuhan kami disini, tapi kalau masalah kehamilan dia tidak pernah menanyakan bagaimana kondisi saya bahkan untuk USG dan memeriksa kehamilan saya pergi sendiri tanpa didampinginya,” Wn menerangkan.

Saat ini menurut WN dirinya hanya menuntut keadilan yang seadil-adilnya dari semua pihak di tengah kondisi yang dialami dan dirasakan WN pasca kejadian ini dan berharap adanya tindak lanjut dari peristiwa ini agar semua menjadi jelas.

Penulis: Agustin

Editor: Hery

Ruangan komen telah ditutup.