Mulai Dibongkar Masjid Lama Pada Bagian Beranda

Foto : Para tukang sedang membongkar bagian beranda depan Masjid Besar Peusangan

Matangglumpangdua, Beritaterbit.com – Dalam rangka kelanjutan dari pembangunan Masjid Besar Peusangan yang sedang dikerjakan sejak bulai mai 2018 dan kini baru mencapai 20 persen yang dikerjakan bagian depan dahulu kini sudah berpadu dengan bangunan masjid lama maka harus dibkngkar masjid lama, demikian disampaikan oleh H Mukhlis Takabeya selaku ketua Panitia Pembangunan Masjid Besar Peusangan Kabupaten Bireuen, Aceh  sabtu (18/7) pada wartawan berita terbit.

Ditambahkan H Mukhlis yan didampingi Ketua BKM Tgk Anwar Hasan bahwa panitia pembangunan masjid  melaksanakan renovasi secara keseluruhan atas permintaan dan dukungan masyarakat Peusangan Raya. Sebab masjid lama sudah patut direhab dan berusia 50 tahun dan kondisi bagian atas ada yang sudah lapuk.

Juga kata H Mukhlis menurut Ulama Kharismatik Aceh Tgk H Muhammad Amin atau Abu Tu Blang Bladeh mengatakan  bahwa Masjid Besar Peysangan sudah meminta diri untuk dibangun.

Jadi berdasarkan demikian maka pihaknya bekerja sama dengan tiem Arsitek dari Unimus dan Unsyiah mendezain gambar bangunan baru seperti masjid di Marokko, Mesir dan Timur Tengah.

Target tahun 2025 bisa rampung dan menghabiskan biaya mencapai 100 milyar. Dan sekarang tambah Mukhlis pihaknya bersama pengurus BKM mdnggalang sedekah ke desa desa dalam 4 Kecamatan Peusangan Raya yaitu kecamatan jangka, peusangan Siblah Krueng, Pdusangan Induk dan Peusangan Selatan. Selain dari desa juga dari PNS, toko toko, warung dan dermawan lainnya.
Sekarang sudah menghabiskan anggaran mencapai 20 milyar.

H Yusri Abdullah tokoh masyarakat Bireuen Aceh menambakan agar para pengurus BKM dan panitia Pembangunan jangan berhenti bekerja maka pintanya agar semua masyarakat Peusangan Raya membantu secara materil dan moril. Apa yang bisa dibantu panitia menerima baik bahan material bangunan seperti semen, besi, batu bata, tanah timbun juga berupa sedekah.

Dalam pembongkaran masjid lama dilaksanakan tahapan tahapan menurut terkena urukan bopper dan borring tiang kedalam tanah mencapai 19 meter. Dan untuk saat sekarang baru dibongkat beranda depan sekitar 9 meter. Sementara masjid sekarang luasnya 38 x 42 meter. Masjid lama masih tempat shalat dan ditambah tempat shalat sementara yang mampu menampung 300 jamaah.

H Mukhlis menambahkan dalam tahapan kedepan sangat berat pekerjaan yang kami lakukan, oleh karenanya mohon perhatian dan bantuan dari Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. Kami bekerja ikhlas tanpa menuntut jerih payah dalam membangun masjid. Malah dirinya sebagai pengusaha telah memberikan bantuan fasilitas alat alat berat yang diperlukan selama ini dan juga membantu sedekah awal 1 milyar. ( Faiz )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.