Menjadikan Lansia Sebagai Pribadi Yang Independent

beritaterbit.com – Veranti Maweikere, Mahasiswa Fakultas Keperawatan, Unika De La Salle Manado.

Memasuki lanjut usia merupakan periode akhir dalam rentang kehidupan manusia di dunia ini. Ada begitu banyak hal penting yang perlu diperhatikan guna mempersiapkan serta meningkatkan kualitas hidup lansia dengan sebaik-baiknya.

Menjadikan lansia sebagai pribadi yang independent tentu membutuhkan dukungan dari kita semua baik itu dari keluarga terdekatnya, ataupun kita sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat yang juga merupakan ujung tombak dari kehidupan para lansia.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita bisa menemukan berbagai realita kehidupan yang dialami oleh para lansia tak sedikit dari mereka yang kadang diterlantarkan oleh keluarganya. Maka dari itu, kita perlu melihat kembali hal ini karena mereka juga adalah orang tua kita dan tidak layak hal seperti itu dilakukan kepada mereka.

Ada beberapa faktor penunjang yang bisa kita terapkan untuk menjadikan para lansia sebagai pribadi yang independent atau pribadi yang mandiri. Dalam arti, tidak sepenuhnya kita kembalikan kepada lansia untuk kelanjutan hidup mereka, tapi kita tetap mendukung mereka dalam peningkatan kualitas hidup mereka.

Tentunya faktor-faktor tersebut bisa kita temukan pada faktor bio,psiko,sosial,dan spiritual pada lansia. Dengan mengetahui keluhan lansia pada faktor-faktor tersebut, kita bisa mendapatkan gambaran serta arahan kepada kita untuk mengatur strategi ke depan untuk menjadikan lansia sebagai pribadi yang independent.

Pada lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik kecuali kalau mereka mengalami gangguan kesehatan pada jiwanya atau tergolong patologik. Sifat kepribadian dari seseorang pada waktu muda akan terlihat jelas setelah memasuki masa lansia sehingga dapat diartikan masa muda mereka sebagai karikatur kepribadian lansia. Dengan memahami kepribadian lansia tentu akan memudahkan kita semua, baik kita sebagai masyarakat umum,keluarga,ataupun tenaga kesehatan dalam memperlakukan para lansia dan akan sangat berguna bagi kita dalam mempersiapkan diri, jika suatu hari nanti kita akan memasuki masa lansia.

Ada berbagai macam kepribadian yang dimiliki lansia yaitu ada tipe lansia yang konstruktif,mandiri,bergantung,bermusuhan,dan suka mengkritik diri sendiri. Dalam berbagai macam tipe lansia ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai peningkatan kehidupan lansia sebagai pribadi yang mandiri.

Tipe kepribadian lansia yang mandiri sudah dikenal dari dulu sebagai pribadi yang aktif dan dinamis dalam pergaulan sosial, senang menolong orang lain, memiliki penyesuaian diri yang cepat dan baik. Tipe kepribadian ini seolah-olah pada dirinya memiliki prinsip kehidupan yaitu “jangan menyusahkan orang lain” tetapi tidak dapat dipungkiri menolong orang lain itu penting.

Model kepribadian seperti ini tentu bagus bagi para lansia namun dalam tanda kutip, jika terlalu berlebihan atau tidak dalam batas wajar tentu tidak baik karena ke depannya mereka akan salah persepsi sehingga tidak mau lagi menrima bantuan,arahan,ataupun mendengarkan pendapat orang lain.
Namun, dalam realita saat ini bisa kita temui lansia-lansia yang tidak independent atau mandiri, dalam arti mereka hanya bergantung pada orang lain dan pasrah,sering menyalahkan diri mereka sendiri. Karena mereka menganggap diri mereka sudah tidak berguna lagi. Hal-hal seperti inilah yang patut kita tuntaskan tentunya dengan mengubah faktor bio,psiko,sosial,spiritual mereka dengan baik.

Tentunya dalam menunjang peningkatan lansia sebagai pribadi yang mandiri kita harus mengetahui terlebih dahulu kepribadian seorang lansia tersebut,dan mengetahui keluhan-keluhan yang ada pada lansia di faktor- faktor bio,psiko,sosial,spiritual mereka. Sehingga ke depannya, kita bisa mendapat gambaran serta arahan yang bisa kita gunakan untuk menciptakan suatu strategi yang bagus dalam menunjang peningkatan kualitas hidup lansia menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.