Harga Cengkih Lereng Wilis Mengalami Kenaikan Pada Masa Panen 2023

Nganjuk, Beritaterbit.com – Hingga saat ini, Cengkeh alias Cengkih masih menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Selain menjadi bumbu memasak, Cengkeh juga menjadi salah satu bahan baku pembuatan rokok.

Namun pada tahun 2021 hingga 2022, harga tanaman tersebut dilaporkan melonjak setelah tahun 2020 terpantau anjlok. Jika tahun 2020 turun karena masa panen, tahun 2022 harga naik karena pasokan yang terbatas di beberapa daerah.

Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum) di Indonesia lebih kurang 95% diusahakan oleh rakyat dalam bentuk perkebunan rakyat yang tersebar di seluruh provinsi. Sisanya sebesar 5% diusahakan oleh perkebunan swasta dan perkebunan negara.

Cengkeh merupakan tanaman rempah yang termasuk dalam komoditas sektor perkebunan yang mempunyai peranan cukup penting antara lain sebagai penyumbang pendapatan petani dan sebagai sarana untuk pemerataan wilayah pembangunan serta turut serta dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

Dengan berkembangnya pemakaian Cengkeh sebagai bahan campuran rokok, Indonesia menjadi konsumen Cengkeh terbesar di dunia. Sekarang Indonesia merupakan negara produsen dan konsumen Cengkeh terbesar di dunia, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku rokok kretek.

Hasil Bunga Cengkih dalam keadaan kering. (Beritaterbit.com)

Bagian utama dari tanaman cengkeh yang bernilai komersial adalah bunganya yang sebagian besar digunakan dalam industri rokok dan hanya sedikit dalam industri makanan. Namun demikian, dengan adanya penemuan-penemuan baru bagian tanaman lain dari cengkeh yaitu daun dan tangkai bunganya telah pula dimanfaatkan sebagai sumber minyak cengkeh yang digunakan dalam industri farmasi, kosmetik dan lain-lain.

Jika berdasarkan harga ideal petani, harga Cengkeh adalah Rp 125 ribu per kg. Namun pada tahun 2018, diperdagangkan pada kisaran Rp 90 ribu per kg untuk cengkeh kering. Bahkan harga tersebut berada di bawah kisaran harga pokok produksi (HPP) petani yang sekitar Rp 100 ribu per kg. Kemudian pada Juli 2019, harga Cengkeh basah kembali melorot menjadi Rp 21 ribu per kilogram dan yang kering Rp 70 ribu per kilogram.

Warga Lereng Gunung Wilis tepatnya di Desa Blongko Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk mengatakan, Untuk bulan ini cuaca sangat mendukung dan harga mengalami kenaikan. Harga basah Rp 47.000 serta untuk harga kering mencapai Rp 140.000 berarti ini bisa dikatakan bagus untuk tahun 2023 masa panen cengkih.

Warga masyarakat khususnya di wilayah Lereng Wilis sangat bersyukur dengan adanya kenaikan harga itu, “Untuk penjualan kami jual di salah satu pembeli yang ada di Kecamatan Sawahan serta di sini kadang ada yang dijual di Tulungagung,” ucap warga, Jumat (9/6/2023).

Reporter : Gendro

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.