Dinas Kesehatan Tulungagung Launching Pilot Project Desa Tanggap Bencana di Desa Macanbang

Tulungagung, beritaterbit.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung telah berperan aktif dalam menangani gizi buruk (stunting). Kali ini diadakan di Pendopo Masjid Desa Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung dengan tema Taman Posyandu. Selain itu taman posyandu ini sekaligus dijadikan pilot project desa tanggap bencana gizi buruk, Kamis (23/06/2022).

Pertemuan ini dihadiri oleh Tim Pembina PKK Provinsi Jawa Timur, Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, Bupati Tulungagung dan Wakil Bupati, Forkopimcam Gondang, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Macanbang, Ibu PKK, Kepala Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta tamu undangan.

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Sedangkan Taman Posyandu adalah kegiatan posyandu yang diintegrasikan dengan program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Taman Posyandu dilaksanakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia emas (0-5 tahun) sehingga menjadi generasi emas yang berkualitas. Posyandu bisa menjadi taman posyandu apabila telah menjadi posyandu purnama mandiri.

Taman Posyandu dapat memberikan pengetahuan kepada ibu tentang perkembangan pertumbuhan anak balitanya. Pemantauan yang dilakukan di dalam taman posyandu antara lain pertumbuhan yang terdiri dari berat badan, tinggi badan. Sedangkan perkembangan meliputi sensorik, motorik, kognitif, komunikas/berbasa, emosi-sosial, dan kemandirian.

Jadi diharapkan dengan adanya taman posyandu, ibu mampu memantau perkembangan dan pertumbuhan, membimbing dan memantau anak balitanya dengan asah, asih, asuh sehingga bisa menjadi generasi yang berkualitas, terhindar dari gizi buruk dan stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokmad mengatakan, tujuan diadakannya Taman Posyandu di Desa Macanbang ini sebagai pilot project desa tanggap bencana kesehatan, jika program ini berhasil akan dijadikan modeling penanganan stunting di tingkat nasional, dan untuk Tulungagung sendiri angka stunting cukup rendah. Melalui aplikasi desa, ibu hamil/anak gizi buruk dapat melaporkan lewat aplikasi tersebut yang nantinya petugas kesehatan akan mendatangi ke rumahnya.

“Bukan itu saja, lewat aplikasi desa masyarakat bisa melaporkan berbagai penyakit lainnya seperti hipertensi, aid, diabetes dan penyakit lainnya,yang nantinya petugas kesehatan akan membuat surat rujukan ke rumah sakit dr. Iskak Tulungagung, dan gak usah bayar,” pungkasnya. (ags)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.