Soal Penyakit DBD, Dinas Kesehatan Tulungagung Menjawab Keluhan Kades

Tulungagung, beritaterbit.com – Munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akhir-akhir ini di daerah pedesaan menjadi sebuah momok bagi masyarakat yang harus segera diberantas. Hal tersebut menjadi salah satu target dari pemerintah desa dalam menanggulangi penyakit, lazimnya dengan cara pengasapan (fogging) dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor).

Minimnya pasokan insektisida dari puskesmas setempat sebagai bahan dasar untuk melakukan pengasapan atau fogging menjadi sebuah keluhan beberapa kades (Kepala desa) di Kecamatan Boyolangu.

Saat dikonfirmasi Kamis (25/4), Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) melalui Fungsional Khusus Nurul menjelaskan, sebenarnya insektisida untuk fogging stoknya dari Dinas Kesehatan Tulungagung mencukupi. Dalam melakukan fogging itu tidak sembarangan, harus melalui analisa epidemiologi dulu dari UPT puskesmas setempat perlu dan tidaknya untuk dilakukan fogging di daerah tersebut.

“Jika suatu desa ingin melakukan fogging keseluruhan wilayah, kades harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan puskesmas setempat. Untuk stok insektisida masih banyak, dirasa mencukupi,” tambahnya.

Lebih lanjut Nurul mengatakan, untuk memberantas vektor nyamuk demam berdarah lebih baik melakukan tindakan masif dulu yaitu PSN dengan 3M, Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum; Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

“Dalam pemetaan, obat yang digunakan berbeda-beda tiap wilayah yang terjangkit. Misalnya suatu wilayah tahun ini menggunakan obat jenis A, jika tahun berikutnya terjangkit lagi penyakit yang sama, maka obat yang digunakan untuk menanggulanginya jenis obat B. Tujuannya supaya vektor nyamuk tidak kebal terhadap obat lagi atau insektisida yang digunakan,” tutupnya.

Reporter: Agus

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.