Bappeda dan BPKAD Tidak Hadir, Hearing DPRD Tulungagung Dengan LSM Lidra dan PKTP Belum Menghasilkan Titik Temu

Tulungagung, beritaterbit.com – Bertempat di ruang aspirasi, Komisi B DPRD Tulungagung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama mitra kerjanya Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan dengan LSM Lidra dan PKTP (Perkumpulan Komunitas Tulungagung Peduli) belum menemui titik temu, Selasa (23/04/24).

Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Susilowati dan Wakil Ketua, Sofyan Heryanto serta anggotanya. Dari Dinas Pertanian ikut hadir Kepala Dinas Pertanian Suyanto, Sekretaris Kemi dan Kabidnya, serta Ketua LSM Lidra dan PKTP bersama anggotanya.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (Hearing) dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRD Tulungagung. Rapat membahas soal penyalahgunaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang berada di desa Sumberjo Kulon Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung dan masalah bantuan alat pertanian di Dinas Pertanian Tulungagung melalui alokasi hibah bantuan hand sprayer dan hand traktor bersumber dari APBD yang sempat viral dan menjadi trending topik bulan kemarin diberitakan oleh media Beritaterbit.com.

Faruq, anggota Komisi B DPRD tulungagung sempat meragukan data penerima hibah bantuan hand sprayer dan hand traktor yang dimiliki oleh PKTP.

“Sebelum membahas lebih mendalam soal bantuan alat pertanian, apakah data yang anda miliki sama dengan data yang ada di kami,” ucap Faruq.

Selanjutnya data yang dimiliki oleh PKTP dan data yang dimiliki oleh DPRD dicross check, diteliti satu per satu dan hasilnya sama.

Kepala Dinas Pertanian Tulungagung Suyanto berdalih, untuk bantuan hand traktor di Kelompok Tani Pelita Bhakti 2 Desa Bandung tahun 2023, Dinas Pertanian menerima alokasi anggaran cuma Rp 25 juta untuk belanja satu hand traktor. Nominal segitu dirasa masih belum mencukupi untuk belanja satu unit hand traktor, maka Dinas Pertanian mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 2 Juta ke BPKAD.

“Dinas Pertanian cuma menerima anggaran Rp 25 juta untuk belanja satu unit hand traktor, dirasa belum mencukupi untuk belanja satu unit hand traktor, kami mengajukan tambahan anggaran ke BPKAD sebesar Rp 2 juta,” ungkap Suyanto.

“Saya tidak bertanggungjawab soal itu, karena Dinas Pertanian cuma menerima 25 juta,” tambah Yanto.

Menurut data, Kelompok Tani Pelita Bhakti 2 Desa Bandung menerima dua paket bantuan dalam satu mata anggaran di tahun 2023 yaitu sebesar Rp 50 juta dan Rp 25 juta.

Reporter: Agus

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.