Zuli Menuding DPRD Tulungagung Tak PD Hearing Dengan AMPUH

Tulungagung, beritaterbit.com – Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) dikoordinatori oleh Zuli Purwanto menuding DPRD Tulungagung tidak PD (percaya diri) melakukan hearing dengan AMPUH.

Pasalnya, pada aksi demontrasi yang digelar oleh AMPUH di depan Gedung DPRD Tulungagung pada tanggal 7 Februari kemarin, akhirnya pihak DPRD Tulungagung telah mengagendakan hearing bersama AMPUH pada hari Sabtu tanggal 10 Februari 2024 pukul 19.00 WIB bertempat di gedung DPRD Tulungagung.

Selanjutnya pada hari yang telah diagendakan yaitu Sabtu tanggal 10 Februari, pihak DPRD Tulungagung memberikan informasi penundaan hearing dengan alasan karena ada kegiatan persiapan pemilu dan hearing akan diadakan pada hari Rabu tanggal 21 Februari 2024 setelah pemilu.

Sontak perwakilan dari AMPUH sekitar sepuluh orang pada malam itu, mendatangi Kantor DPRD Tulungagung untuk mengembalikan sampah nasi kotak dan snack dan selanjutnya menyatakan sikap.

“Sebelum demontrasi di gedung DPRD Tulungagung pada bulan November 2023 kemarin, empat organisasi swadaya masyarakat telah mengirimkan surat kepada DPRD Tulungagung untuk pengajuan permohonan hearing. Akan tetapi oleh pihak DPRD ditolak dan sekarang tiba waktu dan tanggal yang dibuat sendiri oleh DPRD, malah ditunda pelaksanaannya, analisa saya DPRD kurang PD hearing dengan kami,” ucap Zuli.

Lebih lanjut Zuli mengatakan, bahwa Dewan yang mengundang dan membatalkan dianggap plin-plan dan pengecut. Karena yang mengundang dengan surat resmi adalah Dewan tetapi dia sendiri yang telah membatalkan. Kedua surat resmi tersebut ditandatangani oleh orang yang sama yaitu Ketua DPRD Marsono.

“Kami para perwakilan LSM yang tergabung di AMPUH, berjanji untuk hearing yang diundur tanggal 21 Februari mendatang akan tetap menghadiri dan membawa data yang ada untuk ditanyakan. Mulai dari pokir tahun 2023, kunker ke Solo dan Jogja dengan frekuensi yang tinggi, P3K, BSM dan lainnya. Insya Allah dalam kesempatan itu kami akan live streaming melalui medsos,” tambah Zuli.

Ditempat yang sama, Penasihat LSM Cakra panggilan akrabnya Mas Tok, menyarankan jangan salah pilih di pemilu pada 14 Februari yang akan datang beberapa hari lagi. “Nama caleg yang disebutkan dalam aksi demo di depan gedung DPRD kemarin sekitar 35 nama, jangan dipilih,” tuturnya.

Penulis: Agus

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.