Sarasehan Temu Wicara Merealisasikan Pengembangan Obyek Wisata Waduk Sengon

Nganjuk, beritaterbit.com – Pemerintah Kabupaten Nganjuk di bawah kepemimpinan Marhaen Djumadi terus mendongkrak untuk Nganjuk mejadi kabupaten yang maju dan bermartabat. Baik dari sektor pariwisata, sosial dan ekonominya. “Untuk itu kami mengajak putra dan putri asli daerah untuk bersama-sama ikut dalam membangun Nganjuk. Mereka yang sukses di perantaun,” kata Marhaen.

“Syukur Alhamdulillah di kesempatan siang hari ini banyak investor yang juga hadir, kita ajak bersama-sama untuk ikut membangun Nganjuk, bagaimana memanfaatkan kawasan hutan lebih produktif. Mereka ini investor asli putra daerah,” ucap Marhaen.

Dalam acara temu wicara bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Waduk Kedung Sengon, Desa Balonggebang dalam rangka temu wicara pengembangan wisata rintisan Obyek Wisata Edukasi Agro Herbal, Sabtu (18/3/2023).

Turut hadir dalam acara tersebut ADM KPH Jombang Muklisin serta jajarannya, Kepala Dinas PUPR Nganjuk Gunawan Widagdo, Kepala Dinas Porabudpar Nganjuk Sri Handarningsih, Camat Gondang Darmantono, Forpincam Gondang, LMDH, Perwakilan masyarakat Desa Balonggebang, perangkat desa serta calon pengembang atau investor agro herbal. Juga nampak dari anggota DPRD Nganjuk.

Marhaen mengatakan, nantinya kedepan kawasan hutan Waduk Kedung Sengon yang terletak di Desa Balonggebang akan dijadikan sebagai sarana wisata edukasi agro herbal di Kabupaten Nganjuk. Selain menyajikan keindahan alam kawasan hutan, waduk, juga akan ada berbagai tanaman herbal dan buah-buahan di sana.

“Kita juga sudah tandatangani MoU (kerjasama) dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang tentang pemanfaatan bersama. Nganjuk akan kita branding sebagai Kabupaten Herbalis, tidak hanya slogan tapi hari ini betul-betul kita laksanakan rembuk bersama,” jelasnya pada saat di hadapan para anggota rembuk bareng.

Segera dirembuk sekrup, ucap Marhaen, yang mana dalam artinya tidak hanya dirembuk atau dimusyawarahkan tapi juga segera dilaksanakan (eksekusi). “Mbangun Nganjuk harus sat-set, sat-set,” tegasnya.

Masih kata Marhaen, dalam pemanfaatan ini juga harus memperhatikan tiga unsur. “Unsur ekonomi, ekologi, kemudian sosialnya. Yang terpenting jangan lupa tanggung jawab secara sosial, termasuk juga kita harus jaga ekologinya sehingga pemanfaatan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Nganjuk,” ucapnya.

Sementara itu dalam sambutannya ADM KPH Jombang, Muklisin menyambut baik tentang rencana pengembangan dan pemanfaat kawasan hutan. Menurutnya, ini sangat bagus dalam rangka pengembangan sektor ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Nganjuk. Dengan didukung grand desain yang bagus, harapannya, Wisata Agro Herbal Balonggebang akan menjadi wisata riset agro bagi pelajar di Kabupaten nganjuk juga kabupaten luar Nganjuk.

“Sejalan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk, bagaimana mengoptimalkan fungsi kehutanan. Kita follow up, kawasan hutan sangat bagus untuk ditanami tanaman herbal,” jelasnya.

Muklisin menjelaskan, dalam pengembangan kawasan hutan juga harus memperhatikan fungsi dari kawasan perlindungan. Jangan sampai ekonomi di depan, ekologinya ketinggalan.

“Artinya bagaimana aspek ini harus berjalan bareng. Ekologi, ekonomi dan sosialnya bisa bersinergi. Maka kawasan hutan sangat siap, ekonomi kawasan hijaunya juga harus siap,” tambahnya sembari menyebut bisa dilakukan dengan menanam tanaman konservasi air seperti pohon aren atau sengon.

Wisata rintisan agro herbal juga terdapat waduk, waduk ini dapat mengairi 10-15 desa ketika tidak ada hujan dan pas musim kemarau. “Kedepan juga akan dikembangkan dengan wisata di sekeliling waduk agar bisa mengangkat perekonomian masyarakat Kabupaten Nganjuk,” pungkasnya.

Reporter: Gendro

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.