Proyek Pasar Sumedang Tinggalkan Polemik

MALANG, JAWA TIMUR – Tutup tahun anggaran 2017 pemerintah Kabupaten Malang telah berhasil di selesaikan dengan baik oleh seluruh pengguna anggaran di jajaran Operator Perangkat Daerah (OPD) pemkab Malang. Namun tidak sedikit yang meninggalkan polemik, salah satunya proyek pengerjaan pasar Sumedang Kepanjen.

Pembangunan Pasar yang menelan anggaran Rp 4.874.681.000 dan sudah memasuki tahap V di tahun 2017 ini, progres pengerjaannya masih jauh dari harapan.
Tampak kondisi lantai satu dan lantai dua bangunan pasar Sumedang ini masih semrawut.

Parahnya banyak pekerjaan yang dilakukan PT Sriwijaya Perkasa, kontraktor Pelaksana pemenang tender proyek pasar Sumedang ini yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang di susun.

Hal ini di benarkan salah satu staf Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan ciptakarya (DPKPCK) yang enggan di sebut namanya.

“Benar mas, saat kami cek akhir (PHO) banyak spek yang di kurangi dan hasilnya banyak pilar besi yang keropos dan banyak item-item kerja yang belum di selesaikan. Ini sudah kami sampaikan ke pimpinan,” ujar staff DPKPCK tersebut beberapa waktu lalu.

Namun hal ini di bantah salah satu pengawas pelaksana proyek pasar Sumedang.

“Untuk tahap ke V ini finishing pekerjaan hanya sebatas ini mas, salah satunya pengecoran risplang karena setahu saya proyek ini di bangun bertahap,”ungkap pria yang mengaku karyawan PT Kontrucindo Indonesia Mandiri (KIM) milik H Agus Susanto sabtu (13/1).

Yang lebih mengherankan lagi budaya pinjam nama kontraktor kembali terjadi dalam proyek lelang pasang Sumedang tahun 2017. PT Sriwijaya Perkasa milik H Khudori warga Pagelaran yang memenangkan tender Pasar Sumedang seperti yang tertera dalam papan pengerjaan ini nyatanya di kerjakan oleh PT Kontrusindo Indonesia Mandiri yang beralamat di kawasan Jalibar Kepanjen.

Hal ini di benarkan H Khudori sang pemilik PT Sriwijaya perkasa. Ia mengaku sebagai pemenang lelang pasar Sumedang tahap V 2017 kemarin. Namun, realisasi di lapangan di tangani PT Kontrusindo Indonesia Mandiri (KIM).

“Betul itu kami yang menang tender namun pelaksanaannya di kerjakan PT KIM,” ujar Khudori saat di hubungi Mitratoday.com sabtu siang (13/1).

Ironisnya jawaban yang di berikan Khudori berbeda saat di tanyakan ke PT KIM. Menurut owner PT KIM Agus Susanto pihaknya hanya menyewakan peralatan penunjang kepada PT Sriwijaya Perkasaini.

“Kami hanya menyewakan peralatan kerja seperti schafolding ke PT Sriwijaya Perkasa jadi tidak benar jika kami yang mengerjakan pembangunan Pasar Sumedang itu mas,” ujar Agus menjes sapaan akrab pria asal Buring kota Malang in via telepon sabtu sore (13/1).

Saat hal ini di tanyakan ke Kepala DPKPCK Ir. Wahyu Hidayat, MM ia mengaku kaget dan tidak mengetahui proyek pasar Sumedang ini di kerjakan kontraktor lain.

“Terus terang saya kaget jika pelaksana pembangunan proyek pasar Sumedang tersebut bukan kontraktor pemenang lelang.

“Wah saya kaget mas, makanya saya akan cross check kebenarannya, jika terbukti seperti itu maka akan segera kami tindak lanjuti dengan memberikan surat teguran resmi sekaligus sanksi,” ujar Wahyu saat di hubungi beritaterbit.com, Sabtu petang(13/1).

Target pengerjaan pasar sumedang di akui Wahyu masih jauh dari harapan, namun ia menjelaskan finishing proyek pasar yang terletak di kawasan CempokoMulyo ini akan di lakukan di tahun 2018 ini.

“Kami siapkan anggaran sekitar Rp 23 miliar untuk menyelesaikan pembangunan pasar Sumedang ini mas,” tambah Wahyu.(GT)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.