Pembinaan Kemandirian, Lapas Bukittinggi Produksi Pot Bunga Bernilai Jual

Bukittinggi, beritaterbit.com – Upaya Pembinaan Kemandirian di Lapas Kelas IIA Bukittinggi terus ditingkatkan. Baru-baru ini, Lapas Bukittinggi kembali meluncurkan program Pembinaan Kemandirian untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terbaru dengan mengadakan kegiatan pembuatan pot bunga dari semen yang bernilai jual.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan WBP dengan keterampilan baru, sekaligus membantu mereka untuk mempersiapkan masa depan setelah menjalani masa hukuman.

Sebanyak 9 WBP dari berbagai tingkatan usia dan latar belakang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka dibimbing oleh para petugas Lapas dan ahli pertanian dalam proses pembuatan pot bunga yang kreatif dan bernilai jual. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu narapidana untuk belajar keterampilan baru serta membuka peluang untuk menciptakan pendapatan setelah bebas.

Menurut Kepala Lapas (Kalapas) Bukittinggi, Herdianto, program ini menjadi bagian dari upaya Lapas dalam memberikan pembinaan kemandirian kepada WBP. Dengan memperoleh keterampilan dalam pembuatan pot bunga dari semen, para WBP diharapkan dapat mengembangkan bakat dan kreativitas mereka, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri dan rasa memiliki.

Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para W P yang mengikuti program tersebut. Mereka menyatakan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Lapas untuk belajar keterampilan baru yang bermanfaat.

“Alhamdulillah disambut positif oleh WBP kita. Melalui program ini, WBP dapat merasakan adanya harapan baru untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Kalapas Herdianto, Rabu (10/11).

Pot bunga yang diproduksi tersebut juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Lapas Bukittinggi.

“Dalam waktu dekat, pot -pot bunga ini akan dipasarkan dengan tujuan untuk mendukung program rehabilitasi WBP dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” lanjut Kalapas.

Diharapkan, Program Pembinaan Kemandirian WBP melalui kegiatan pembuatan pot bunga dari semen tersebut dapat menjadi langkah positif dalam mempersiapkan WBP untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna dan kemampuan untuk memulai bisnis kecil-kecilan.

Penulis: Maryati

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.