Jelang Idul Fitri 1439 H, Dodol Betawi Tersedia Di Desa Segarjaya

KARAWANG, JAWA BARAT – Dodol Betawi biasa muncul pada hari raya besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Beberapa hari menjelang Lebaran, masyarakat Betawi sudah sibuk membuat dodol.

Dodol diolah pada wajan berukuran sangat besar dan dimasak menggunakan kayu bakar. Dalam proses pembuatannya, dodol terus diaduk menggunakan kayu pengaduk yang panjang secara bergantian hingga matang. Dodol adalah salah satu ciri khas betawi yang tidak dapat dipisahkan.

Sebagai salah satu Kue betawi, ciri khas dodol adalah warnanya yang Coklat kehitaman dan rasanya manis. Penampilannya memang tidak begitu eksotik dan cenderung monoton. Cuma rasanya saja yang variatif. Sangat tepat menemani minum teh atau kopi pahit di pagi hari atau menjelang sore.
Santan adalah elemen yang membuat gurih dodol.

Biasanya untuk dijual, makin banyak santannya, maka dodol akan semakin mahal. Sekarang, Dodol Betawi bisa dikatakan hampir punah karena berkurangnya orang-orang yang mampu membuatnya sehingga harus di appreciate bagi mereka yang masih bertahan untuk terus melestarikan makanan khas betawi ini.

Satu hal lagi yang membedakannya, proses pembuatannya memakan waktu selama delapan jam lebih lama daripada pembuatan dodol dari daerah lainnya, dan cara pembuatannya juga masih sangat tradisional, menggunakan tungku dan kayu bakar.

Menurut Edi JUnaedi, bahwa Dodol betawi sekarang sudah Di produksi di Karawang yaitu Di Desa Segarjaya Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang dengan tenaga yang berpengalaman dan profesional, sehingga pembuatan dan ciri khas yang tidak berubah.

“Bagi yang mau pesan di wilayah Karawang dan Bekasi bisa langsung Telepon ke nomor 0858 8630 8886 atau 0857 1513 6782, Delevery Gratis sampai tujuan,” Pungkas Edi Junaedi sebagai warga Segarjaya sekaligus Marketing Dodol Betawi asal Desa Segarjaya.(Wasim)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.