Sampah Di Pematang Saluran Irigasi Menggunung

Bireuen, Beritaterbit.com – Prosesi pembuangan sampah yang dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab kini sudah bertumpuk di pematang arah Selatan Pasar Induk kawasan Cureh/Pulo Ara Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh.

Hasil pengamatan media ini Senin 11 Juli 2021 pagi melaporkan bahwa akibat sampah yang sudah menggunung itu ditimpa hujan dan teriknya sinar matahari sudah menimbulkan aroma busuk bukan saja menimpa masyarakat yang berbelanja dan berjualan di pasar Induk tetapi juga sudah mengganggu ketenteraman lingkungan ketika tiupan angin.

Ibuk Nuraini dan Ibuk Guru Asma sangat merasa resah dan terganggu ketika menimbulkan bau busuk yang bersumber dari tumpukan sampah di pematang saluran Irigasi.

“Kami sangat mengganggu dengan aroma busuk akibat sampah yang sudah bertumpuk dan tidak diangkut para petugas dan sudah banyak sekali,” sebut keduanya.

Tumpukan sampah di pematang saluran irigasi kawasan Pasar Induk Cureh / Pulo Ara menggunung dan sudah menimbulkan aroma tak sedap. (Nurdin Ismehram)

Menurutnya kedua mereka sangat kesal dengan sikap masyarakat yang membuang sampah seluruh penjuru di pematang saluran irigasi dan disebutkan Minggu 11 Juli sore kemarin mereka sengaja ke jembatan untuk mengintip siapa yang membuang sampah sembarangan namun tidak mereka temukan.

Menurut mereka perilaku oknum masyarakat yang masih membuang sampah secara sembarangan dan memunculkan pencemaran di lingkungan pedesaan, termasuk di lahan sawah dan irigasi perlu diberikan sanksi.

Betapa tidak akibat jenisnya sampah yang paling banyak ditemukan mencemari irigasi adalah jenis plastic yang sudah dimasukkan ke kantong.

Dari sejumlah pembicaraan sampah plastik yang paling banyak mencemari irigasi , terjadi di berbagai lokasi selain pasar Induk Cureh dan juga di areal jalan elak Cotbada Peusangan ke Geudong-Geudong Kota Juang telah berlangsung lama serta menyebabkan berbagai gangguan lingkungan. Pun demikian belum ada penyelesaian yang berarti untuk persoalan tersebut.

Terkait masalah tersebut kiranya pihak Pemerintah Kabupaten Bireuen butuh turun tangan pengelolaan irigasi bersih untuk keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Bireuen sebab pencemaran sampah di saluran irigasi telah terjadi pada saluran primer, sekunder, dan tersier, serta masuk ke lahan sawah.

“Sejenis sampah selain plastic ada juga yang sangat potensi menimbulkan penyakit yang membahayakan sebab mengandung bahan beracun seperti popok, kotoran hewan, bangkai hewan, dan kaca,” pungkasnya seraya berharap pihak berwenang perlu turun tangan dalam pengelolaannya dan sampah di Pasar Induk memang harus diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) setiap hari. (Nurdin Ismehram)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.