Provinsi Bengkulu Punya Pabrik Minyak Manis

Berita Terbit, Bengkulu– Provinsi Bengkulu mempunyai potensi  sumber alam yang menjanjikan bagi investor  yang ingin berinvestasi. Dengan  perkebunan kelapa sawit yang ribuan hektar, selayaknya kini pabrik minyak manis (Minyak goreng) berdiri untuk kesejahteraan masyarakat.

Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, saat meresmikan berdirinya pabrik minyak goreng di Desa Talang Beringing, Kabupaten Seluma, Kamis (15/11) jelaskan soal launching investasi yang menunjukkan kalau  Provinsi Bengkulu mempunyai potensi yang menjanjikan dan siap memberikan kemudahan berinvestasi bagi tiap  investor.

Ini dikatakannya jelang HUT Emas Provinsi Bengkulu ke-50, di Launching Investasi 2018, usai memberikan sertifikat apresiasi kepada perusahaan yang telah berinvestasi di Bengkulu.  “Saat ini kita Launching Investasi, bersamaan dengan peletakan batu pertama pabrik minyak goreng pertama di Bengkulu. Ini akan mengolah satu dari sekian potensi yang kita miliki, yakni kelapa sawit”, jelasnya.

Kita jelas Rohidin, tunjukkan kepada Indonesia dan juga kepada dunia, kalau Provinsi Bengkulu mempunyai potensi. Kita  siap menerima investor dengan kemudahan berinvestasi. Saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu  mencanangkan Online Single Submision (OSS),  yang sistemnya terus dikembangkan. Tujuannya untuk  memberikan kemudahan kepada calon investor melakukan investasi.

Tentunya itu semua papar Rohidin, akan memberikan dampak peningkatan pertumbuhan ekonomi. Bahkan neraca ekspor dari daerah,  sehingga memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Presiden Direktur PT Sudevam Ultatecgreen Indonesia,  Lalit Khumar mengatakan, penyerapan tenaga kerja denga  adanya pabrik ini  mencapai 1500 orang. Warga sekitar di utamakan. Efek dari pabrik minyak goreng ini, akan memberikan peningkatan kesejahteraan untuk petani sawit dan masyarakat sekitar.

“Motivasi kami yang utama adalah membuat petani bahagia. Pabrik ini akan bisa beroperasi, jika ada petaninya. Bahan apapun sebagai komoditas akan tersedia,  jika petaninya ada. Maka, petani harus bahagia”, papar Lalit Khumar.

Pabrik minyak goreng dengan brand Sudevam Bumi Rafflesia (Subur), direncanakan pembangunannya selesai dalam waktu 18 hingga 20 bulan. Tahap awal, target produksinya 200 ton dan tahap selanjutnya 800 ton perhari. Sehingga 1000 ton perhari bisa diproduksi oleh Sudevam.

“Kami juga berjanji,  agar harga sawit pada petani bisa terjaga minimal 1000 rupiah perkilo. Kalau naik, kita ikut naik. Kalau turun, kita jaga di harga 1000 rupiah”, janji Lalit Khumar. (MC)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.