Pemkab Deliserdang Lalai, Pangdam I BB Turunkan Anggota Yonzipur dan Kodim 0201 BS Bangun Jembatan Sementara

Deli Serdang, beritaterbit.com – Kekecewaan masyarakat Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Seituan memuncak paska putusnya jembatan penghubung antar desa akibat kecerobohan Dinas PUPR Deli Serdang yang memaksakan sebuah escavator amphibi berkapasitas 18 Ton melewati jembatan sementara yang hanya mampu menahan beban 2 Ton.

Tiga hari setelah rubuhnya jembatan tersebut tepatnya Sabtu dini hari (6/8), belum juga terlihat upaya pertanggungjawaban dari Pemkab Deliserdang, mirisnya jembatan tersebut satu-satunya akses penghubung yang akhirnya menyebabkan terhambatnya seluruh aktivitas kegiatan masyarakat dalam mencari nafkah, tak hanya itu anak sekolah juga turut menjadi korban terpaksa tidak bisa mengikuti PBM di sekolahnya.

Sebelumnya, jembatan tersebut dibangun oleh warga yang biayai oleh seorang pengusaha bernama Rudi yang juga penduduk di desa tersebut, Rudi yang mengetahui jembatannya rubuh karena kecerobohan Dinas PUPR Deli Serdang merasa kecewa terlebih lagi sudah tiga hari belum juga terlihat pertanggung jawabannya, tak hanya itu Rudi juga mengaku telah menanyakan prihal tersebut langsung ke AGUS (Pengawas Bidang Alat Berat Dinas PUPR Deliserdang), namun, menurutnya pihak Dinas PUPR Deliserdang justru sengaja tidak mau bertanggungjawab dan terkesan buang badan saat ditanya melalui WhatsApp.

“Semalam mereka paksa alat lewat jembatan dengan alasan coba coba, kan gak masuk akal, Dinas PUPR Deli Serdang nyuruh alat berat yang 15 ton lewat ke jembatan yang cuma mampu nahan 2 ton, harusnya mereka berfikir, gara gara itu jembatan rusak mereka buat dan semalam sudah ada korban jatuh dari jembatan darurat itu,” terang Rudi pada wartawan, Selasa (9/8/2022).

Hal serupa disampaikan Maru, salah seorang warga yang juga Ketua Anak Ranting Pemuda Pancasila (PP) Desa Ranjung Rejo, menurutnya, ulah ceroboh dan tidak bertanggung jawabnya Dinas PUPR Deli Serdang yang memaksakan eskavator berbobot 18 ton melewati jembatan 2 ton ini telah membuat jembatan ambruk, aktivitas 1500 KK masyarakat jadi terganggu dan perekonomian desa jadi tidak berjalan, belum lagi sekitar 578 anak sekolah jadi tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

“Bukan hanya kegiatan masyarakat dan anak sekolah terganggu akibat ulah kecerobohan Dinas PUPR Deli Serdang ini banyak juga korban yang jatuh dari jembatan darurat itu, kalau d hitung sudah 3 orang yang jatuh dari jembatan darurat itu, 2 jatuh ke arah jembatan baru, satu lagi jatuh orang sama keretanya ke dalam sungai,” kata Maru.

Sampai berita ini diterbitkan tidak terlihat seorang pun tim dari Dinas PUPR Deliserdang di jembatan putus tersebut, justru yang terlihat bergotongroyong di sana anggota Yonzipur dan Kodim 0201 BS dibantu oleh masyarakat dan beberapa mahasiswa PKL Unimed

“Kami di perintahkan oleh Pangdam I BB Mayjend TNI Daniel Chardin, S.E., M.Si., untuk turun kelapangan membantu masyarakat Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Seituan untuk membangun jembatan ambruk yang menjadi satu satunya akses aktivitas masyarakat, sebelumnya Pangdam I BB mendapat informasi bahwa jembatan sementara yang menjadi akses satu satunya aktivitas masyarakat ambruk akibat di paksakannya Escavator 15 Ton milik Dinas PUPR Deli Serdang melewati jembatan yang hanya mampu menahan kapasitas 2 Ton,” ucap Kapten Tarigan dari Yon Zipur yang membantu memperbaiki jembatan bersama masyarakat.

Selain anggota Yonzipur dan Kodim 0201 BS, turut juga anggota Binmas Polsek Percut Seituan dan para Mahasiswa PKL dari Fakultas Ilmu Sosial Unimed serta perangkat Desa Tanjung Rejo membantu proses pembangunan jembatan sementara agar masyarakat bisa beraktivitas kembali dan anak sekolah bisa kembali mengikuti pelajaran seperti biasa. (Rev)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.