Kades Cibuntu Bantah Pemberitaan Atas Dirinya Yang Disebut Alergi Wartawan

Purwakarta, Jawa Barat, beritaterbit.com – Kepala Desa Cibuntu membantah atas pemberitaan dirinya yang tayang di salah satu media online yang menuliskan bahwa dirinya alergi terhadap wartawan.

Dalam pemberitaan tersebut, dituliskan bahwa wartawan dari salah satu media yang ingin menkonfirmasi terkait penyerapan anggaran Desa di Desa Cibuntu. merasa kesulitan untuk bertemu dengan sang Kades. Bahkan hingga beberapa kali berkunjung ke kantor desa Cibuntu awak media tersebut tak kunjung bertemu juga dengan kades, begitupun setelah mencoba di kunjungi di kediamannya” tulis Wartawan didalam berita.

Namun Kepala Desa Cibuntu Ihwanudin membantah atas pemberitaan tersebut. Kepada beritaterbit.com, Ia mengatakan,” Wajar saja kalau saya tidak ada di kantor desa, karena kebijakan kepala desa selalu ada tuntutan untuk melakukukan tugas pelayanan dan kontroling di luar kantor desa.

“Keberadaan kepala desa kerap kali dalam mengolah desa menjalankan fungsi pelayanan tidak lepas dari kunjungan kepala desanya turun langsung ke kampung – kampung diwilayahnya.

Dengan tujuan, untuk menyerap aspirasi warga dengan cara sambung rasa, dan sapa warga. Ini adalah pola desentalisasi yang di jalankan oleh saya, dan saya pikir cara itu paling efektif apa bila sang kades turun langsung menemui warganya. Ketimbang kades harus menerapkan pola sentralis tanpa menyerap aspirasi dari bawah secara langsung.” Ungkap Ihwan sapaan akrabnya,” Jum’at, (19/06).

“Mengingat wilayah Desa Cibuntu yg letak geografisnya terdiri dari beberapa kampung yang mempunyai jarak penghubung terbilang berjauhan. Membuat saya dalam melaksanakan sosialisasi program pemerintah selalu terapkan pelayanan jemput bola mendatangi langsung warga kampung di wilayah Desa Cibuntu.

“Apa lagi dengan situasi dan kondisi pandemi Covid – 19 saat ini, segala upaya dan cara dalam memutus rantai penyebaran wabah tersebut, kepala desa sesuai dengan kewajibanya secara berskala diharuskan untuk selalu menyampaikan Surat Edaran (SE) dari Bupati Kabupaten Purwakarta. Jadi dalam setiap melaksanakan sosialisasi program pemerintah, kami juga sertakan sosialisasi dan edukasi kepada warga tentang cara pencegahan dari penyebaran wabah tersebut. Ketimbang harus melakukan sosialisasi dengan cara mengundang banyak warga ke kantor desa sehingga melibatkan kerumunan massa,” Paparnya.

Dijelaskannya,” Saya memahami dengan adanya media yang tidak terlayani di saat kunjungan ke desa, karena alasan itu tadi, tapi tidak sesuai seperti apa yang di beritakan.” Banyak kok awak media yang tetap bermitra dengan baik, kerap kali mereka biasa ketemu langsung di kantor desa kalau kebetulan saya tidak ada giat tugas di luar jam kantor, secara kebetulan saya sering juga ketemu dengan para rekan media di tempat lain, dan itu tidak mesti harus di kantor desa saja. “Jadi saya tidak alergi terhadap wartawan”.

Menurutnya, kades dan media tidak ada ruang untuk membatasi upaya dalam silaturahim, karena pemerintahan desa tanpa ada pendampingan dari media tidak akan besar keberadaannya di mata publik. (Aik NH)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.