Diduga Lagi Asyik Berduaan Di Dalam Rumah, Oknum Sekdes dan Kaur Keuangan Desa Di Bermani Ilir Kepergok Istri

Kepahiang, Beritaterbit.com – Ada-ada saja ulah yang tak pantas ditunjukkan oleh oknum perangkat desa di Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang. Bagaimana tidak, RG (38) menjabat sebagai Kaur Keuangan dan SW (32) sebagai Sekretaris Desa, keduanya kepergok istri sah dari RG tengah bermesraan di kediaman pribadinya pada Minggu pagi (03/03/2024) sekira pukul 7:30 wib.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, kronologis berawal dari pagi hari Minggu (03/03/2024) istri dari oknum perangkat desa ini tiba dari Kabupaten Kepahiang bersama anak pertama mereka. Niat berangkat dari rumahnya di Kepahiang ke desa adalah untuk melihat kebun dan panen cabai.

Setibanya di kediaman mereka di desa, Korban atau istri oknum perangkat desa ini langsung mengetuk pintu. Setelah lama mengetuk pintu tidak dibuka, akhirnya korban bersama anak lelakinya mendobrak pintu rumah mereka. Setelah pintu terbuka betapa terkejutnya si korban melihat suaminya RG tengah berduaan dengan SW di ruang tengah.

Ketika dipergoki, suami korban (RG) mengenakan celana boxer pendek dan kaos sedangkan SW mencoba untuk kabur, namun susah untuk mengeluarkan motor milik SW yang posisinya berada di dapur rumah RG.

Sempat terjadi cekcok dan adu mulut antara istri RG dengan SW, malah dengan nada tinggi dan seakan-akan tak bersalah SW melontarkan kata-kata tidak senonoh kepada istri sah RG.

Tidak berselang lama, lalu datanglah adik kandung dari RG dan membawa kakak ipar dan keponakannya ini ke kediaman milik adik RG guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kejadian kemarin itu awalnya saya bersama anak kami ini berangkat dari Kepahiang ke desa untuk ke kebun panen cabai. Begitu sampai rumah seperti biasa saya ketuk pintu tapi lama tidak dibukakan sama dia (RG), karena lama ketuk-ketuk pintu tidak dibuka akhirnya pintu tersebut didobrak oleh anak kami ini. Ya setelah pintu terbuka saya kaget dan shock karena di depan mata saya sendiri melihat bahwa suami saya sedang berduan dengan si Sekdes itu,” terang WN istri RG.

Kemudian istri RG kembali menuturkan, setelah ia dan anaknya masuk ke dalam rumah, RG dan SW panik namun SW yang hendak lari terkendala karena motornya susah untuk dikeluarkan dari dalam rumah. Dengan dibantu oleh RG, motor SW dikeluarkan lalu SW secepat kilat kabur. Kuat dugaan kalau SW memang berada sejak Minggu malam di rumah RG.

“Bukan dugaan, sudah positif Sekdes itu nginap di rumah itu. Soalnya saya sama anak saya tiba di rumah kami itu pukul 07:30 pagi, begitu saya masuk mereka berdua kelihatan panik sekali. Sekdes ini mau kabur tapi motornya susah dikeluarkan dari dapur kami itu pak,” sampai WN.

Sementara itu Wakil Ketua BPD, Sukuriman (38) ditemui dikediamannya mengatakan, permasalahan ini akan ditindak lanjuti karena aspirasi dan desakkan dari masyarakat sudah banyak diterima pasca kejadian memalukan kemarin pagi.

Dirinya mengatakan, BPD dalam hal ini sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa agar secepatnya tindakan diambil. Bahkan dirinya mengatakan kalau inti dari keinginan warga adalah memberhentikan kedua perangkat desa yang telah mencoreng nama desa tersebut.

“Kami BPD sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa bahwa tindakan tegas harus segera diambil menyikapi kejadian ini. Begitu juga dengan pemangku adat dalam hal ini BMA sudah kami panggil, karena warga desa kita ini menginginkan mereka berdua harus diberhentikan tetapi kita tidak bisa langsung mengambil tindakan pemecatan karena itu wewenang kepala desa. Namun kami BPD akan mengawal dan mendorong kepala desa untuk bersikap tegas menyikapi permasalahan ini,” terang Sukuriman.

Hal senada juga disampaikan Tokoh masyarakat, Hendri (45) kepada awak media dan menyayangkan kejadian memalukan itu, juga menuntut kepada kedua oknum perangkat desa untuk menggelar cuci kampung secara adat dan pemberhentian secara tidak hormat kepada kedua oknum perangkat tersebut.

“Saya pribadi sangat menyayangkan kedua oknum perangkat desa ini melakukan hal yang tidak pantas dilakukan oleh perangkat desa. Ini sangat memalukan dan saya meminta kepada kedua oknum ini agar melakukan cuci kampung secara adat. Selain itu kepada kepala desa agar diberhentikan secara tidak hormat karena kedua orang oknum ini menurut pandangan kami sudah tidak layak untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi keduanya sama-sama menduduki jabatan yang sangat penting untuk membantu kepala desa dalam menjalankan roda pemerintahan di desa ini, jadi harus diberi sanksi tegas,” ungkap Hendri.

Hingga berita ini rilis, Kepala Desa belum bisa dimintai keterangan mengenai permasalahan yang terjadi. Sedangkan istri sah RG bersama pihak keluarga menurut informasi akan segera membuat laporan kepolisian.

Penulis: Agustin

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.