Wilayah Zona Hijau dan Kuning Covid 19, Diperbolehkan Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Jambi, Beritaterbit.com – Seiring banyaknya keluhan para wali murid terkait sistem pembelajaran daring akibat Pandemi Covid 19, membuat pemerintah pusat angkat bicara.

Menteri Pendidikan RI Nadiem Anwar Makarim dan Menteri Dalam (Mendagri) Negeri Muhammad Tito Karnavian menggelar rapat terbatas dengan sistem telekonferensi, Rabu (2/9/20).

Dari Provinsi Jambi diikuti Penjabat Sekda (PJ) Provinsi Jambi Sudirman.

Rapat dengan sistem telekonferensi tersebut dilaksanakan di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jambi, di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Sesuai dengan arahan Mentri Pendidikan RI dan Mendagri, kata Sudirman, para siswa diperbolehkan belajar tatap muka di sekolah. Asalkan wilayah sekolah tersebut berstatus zona hijau dan kuning Covid 19.

“Namun bagi wilayah yang masuk dalam zona orange dan merah tetap dilarang melakukan pembelajaran tatap muka,” ujar Sudirman di Jambi, Rabu (2/9/20).

Dikatakan, arahan kedua menteri tersebut merupakan kebijakan pemerintah tentang pembelajaran dimasa Pandemi Covid 19. Namun, bagi wilayah yang diperbolehkan pembelajaran tatap muka, harus tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid 19.

Sebagai langkah kongkrit guna membuat para pelajar terus belajar dimasa pandemi, pemerintah telah mengeluarkan kurikulum darurat. Kurikulum darurat ini telah diserahkan kepada dinas pendidikan atau pihak sekolah.

Berdasarkan update data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Jambi per 2 September 2020, dari 11 kabupaten kota di Provinsi Jambi, hanya satu daerah yang telah masuk zona orange, yakni Kabupaten Batanghari. 10 kabupaten kota lainnya saat ini berstatus zona kuning.

Secara terpisah, Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Jambi Johansyah mengkonfirmasi, saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid 19 di Provinsi Jambi berjumlah 303 kasus.

Hari ini Rabu (2/9/20) kembali terjadi kenaikan dari sehari sebelumnya yang hanya berjumlah 302 kasus. Kemudian suspek 60 kasus, sembuh 156 kasus dan kematian 5 kasus. (rizal ependi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.