Sisi Lain Saat Hari Anak Nasional Tahun 2023

Semarang, Beritaterbit.com – Pada Hari Anak Nasional 2023, Komisi Nasional Perlindungan Anak mengungkap data yang memprihatinkan. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menyebut pihaknya menerima 2.793 laporan kasus kekerasan seksual terhadap anak sepanjang tahun 2022 hingga pertengahan 2023.

“Jadi sepanjang 2022 sampai pertengahan 2023 Komnas secara mandiri menerima laporan 2.739 kasus kekerasan seksual,” katanya di Hotel Pandanaran, Semarang, Minggu (23/7/2023).

Dari jumlah kasus tersebut, 52 persen yang menjadi pelaku adalah orang terdekat anak. Data tersebut menurutnya sangat memprihatinkan.

“52 persen itu adalah dominasi kejahatan seksual dilakukan oleh orang terdekat, ayah kandung, ayah sambung, paman, kemudian kakak, semua itu adalah orang terdekat,” jelasnya.

Dia menyebut data yang ada di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) jauh lebih tinggi. Terakhir, dia mendapat laporan ada sekitar 7.000 kasus yang ditangani Kementerian PPPA dalam periode waktu yang sama.

“Merujuk data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mereka menerima hampir 7.000 kasus kejahatan seksual,” lanjutnya.

Arist merasa bersyukur bahwa negara masih setia memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, Meski begitu, menurutnya harus ada gerakan masif untuk melindungi anak.

“Dengan tema ‘Anak Terlindungi Indonesia Maju’ tentu ini tema yang sangat berat ya, karena masih banyak anak-anak yang belum terlindungi, masih banyak anak-anak yang menangis. Di daerah-daerah, masih banyak anak yang terpisahkan dari salah satu atau kedua orang tuanya, ada perdagangan manusia untuk seks, ekspolitasi ekonomi, itu fakta ada terjadi,” paparnya.

“Tema yang begitu tentunya ini patut untuk digerakkan tapi itu masih memerlukan gerakan nasional untuk memutus mata rantai apa yang saya katakan,” sambungnya.

Dia juga menyebut bahwa hingga saat ini ada sekitar 300 anak yang berstatus anak berlawanan dengan hukum yang didampingi Komnas PA.

“Sampai hari ini itu 300-an tapi itu bukan hanya di Jabodetabek ya, di beberapa daerah,” pungkasnya.

Penulis: Gunadi Pramono

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.