PT Pertamina FT Kisaran dan Rumah Zakat Gelar Pelatihan Hydroponik

Asahan, beritaterbit.com – Hari Pangan Sedunia (HPS) telah menjadi ritual tahunan. Ini berawal dari konferensi FAO ke-20, pada bulan Nopember 1976 di Roma yang menghasilkan dicetuskannya resolusi No. 179 mengenai World Food Day (Hari Pangan Sedunia).

Jika ditelisik lebih mendalam, HPS tidak sebatas diartikan sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia untuk mengurai permasalahan pangan. Akan tetapi mengandung makna krusial sebagai hari di mana kita harus merasakan dan membuka mata, pikiran dan hati untuk mengakui dengan sejujur-jujurnya bahwa kondisi petani sebagai pejuang pangan dan gizi masih berada di bawah garis kemiskinan.

Menjawab tantangan tersebut dan untuk memperkuat Ketahanan Pangan PT Pertamina Fuel Terminal (FT) Kisaran dan Rumah Zakat gelar Pelatihan Hydroponik bagi warga Kelurahan Kisaran Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.

Menurut Eko Priadi, Project Fasilitator Rumah Zakat, program pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat agar mampu mempersiapkan kebutuhan pangan keluarga secara mandiri, sehingga nantinya kebutuhan akan sayuran serta tanaman lainnya dapat diproduksi oleh setiap rumah tangga dengan mengoptimalkan media yang mudah diperoleh dan menggunakan metode ramah lingkungan dan sesuai dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Asahan Religius, Sehat, Cerdas dan Mandiri.

“Kita beri edukasi ke masyarakat bagaimana caranya menanam sayuran tanpa menggunakan pupuk kimia dan residu pestisida kimia. Sayuran yang kita konsumsi sangat sehat, apalagi karena dirawat sendiri, dan pupuk yang dipakai juga pupuk organik yang kita buat sendiri”, ungkap Eko diruang kerjanya, Rabu (24/6/2020).

Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan keluarga di masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Kisaran dan Rumah Zakat menginisiasi gerakan budidaya tanaman hortikultura melalui hydroponik bagi warga Kelurahan Kisaran Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, pada Selasa, 23 Juni 2020.

Pelatihan yang digelar di Posko Posyandu SEHATI Pertamina yang berada di Jl. Diponegoro Gg. Perak Kisaran ini diikuti oleh 30 orang warga yang tergabung dalam Komunitas Bank Sampah Bina Mandiri dengan membuat budidaya tanaman Hydroponik dengan masa penen yang cukup singkat dengan estimasi 40 hari panen, tanamannya sejenis kangkung, sawi, bayam dan seledri.

Mengingat situasi New Normal di masa pandemi Covid-19, seluruh peserta tetap wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para peserta pelatihan harus mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu dan terus mengenakan masker selama kegiatan pelatihan.

Di samping menjadi solusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, program budidaya hydroponik ini juga dapat mengurangi sampah dan ramah lingkungan, serta sangat berpotensi menjadi alternatif sumber pendapatan keluarga. Hal itu disampaikan oleh Operation Head PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Kisaran, Fachrizal. Menurutnya, berbudidaya tanaman hidroponik justru bisa menjadi alternatif lapangan pekerjaan baru bagi warga.

“Kami dari PT. Pertamina Kisaran sangat mendukung dan siap membantu pengembangan program hydroponik ini, apalagi warga kita sudah mampu produksi pupuk organik sendiri. Kami punya harapan besar, dengan adanya program ini warga kita semakin sadar lingkungan, kuat dalam ketahanan pangan, dan mandiri secara ekonomi.” kata Fachrizal dalam sambutannya.

Ditempat yang sama Risdani Yasir, Owner Sanggar Kreasi Daur Ulang Kabupaten Asahan, jika dilakukan dengan serius dan konsisten, budidaya tanaman hidroponik menjanjikan secara bisnis. Potensi pasarnya besar, karena sayuran hidroponik terbilang sangat menyehatkan. Selain karena ditanam dengan menggunakan air, tanaman tidak perlu disemprot pestisida kimia untuk membasmi hama.

Selain melalui hydroponik, warga juga dilatih untuk dapat melalukan budidaya tanaman hortikultura melalui berbagai media tanam sederhana lainnya yang dapat dibuat sendiri di rumah dengan memanfaatkan barang bekas.

“Hidroponik pun bisa membantu untuk mengurangi sampah karena dapat dibuat dari barang bekas pakai seperti styrofoam bekas makanan hingga gelas dan botol plastik air mineral yang sulit terurai cepat di tanah,” ujar Risdani. (Revanda)

Ket foto : Suasana Pelatihan Hydroponik dan budidaya tanaman hortikultura

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.