Petakan Kebutuhan Disabilitas Di Trenggalek, Dinsos P3A Berkolaborasi Dengan BBRSPDF Prof Dr Soeharso

Trenggalek, Beritaterbit.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan layanan Asessmen Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi).

Pelaksanaan kegiatan ini diinisiasi oleh Dinsos P3A bersama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Jum’at (16/10/2020).

Kepala BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Heri Kris Sritanto mengatakan, ada sebanyak 80 orang dari berbagai ragam penyandang disabilitas yang dapat dijangkau oleh Tim Atensi BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta selama tiga hari di Trenggalek.

Seperti kebutuhan Pekerja Sosial, Psikolog, Fisioterapis, Orthesis Prothesis dan Penyuluh Sosial. Karena Atensi adalah program untuk mengembalikan fungsi sosial penerima manfaat.

“Dengan memenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga mereka akan mendapatkan pengasuhan dan perlindungan sosial,” ungkapnya.

Selain itu, disampaikan Heri sapaan akrabnya bahwa program ini sekaligus untuk meningkatkan kemampuan komunitas serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) bahkan dapat memperluas jangkauan pelayanan Penyandang Disabilitas.

Tentunya dengan mengedepankan pelayanan rehabilitasi yang terbaik di tengah-tengah keluarga, dan menjalin kerja sama bersinergi dengan berbagai pihak secara konstruktif.

Sehingga kedepan penghormatan, pemenuhan hak dan perlindungan bagi para penyandang disabilitas dapat segera terwujud.

Lebih lanjut, penting bagi Balai untuk menjalin kerjasama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Lembaga-Lembaga terkait. Ini menjadi wujud dari pendekatan berbasis komunitas dalam ATENSI.

“Pera serta stakeholder, masyarakat, maupun LKS dan dunia usaha sangat diharapkan untuk mewujudkan Atensi bagi penyandang disabilitas,” terangnya.

Senada diungkapkan oleh Kepala Dinsos P3A Trenggalek Ratna Sulistyowati, pihaknya mengucapkan terimakasih karena Trenggalek menjadi salah satu Kabupaten yang ditunjuk untuk program ini.

Bahkan tujuan pembangunan di Trenggalek ini adalah pembangunan yang inklusif, sehingga mereka juga berhak mendapatkan manfaat dari pembangunan ini.

Lanjutnya, Tim Atensi ini datang dan melakukan asesmen penuh terhadap disabilitas yang ada. Dari 80 disabilitas yang kunjungi terdapat permasalahan yang cukup banyak.

“Terus terang program kita belum sepenuhnya menjangkau semua, data yang ada mencapai 5500 lebih,” terangnya.

Dengan adanya program ATENSI kedepan dapat pihaknya menjadi tahu bahwa yang dibutuhkan para penyandang disabilitas apa saja. Sehingga Tim Atensi ini mampu mempercepat pembangunan Inklusif di Kabupaten Trenggalek dapat segera terwujud.

“Alhasil masih banyak yang belum terpetakan, namun setelah adanya program ini kita mengetahui peta dan sasaran untuk menjadi prioritas agar segera di selesaikan,” ucapnya.

Perempuan murah senyum tersebut juga menambahkan bahwa banyak butuh pelatihan, jaminan kesehatan dan alat bantu. Ternyata seluruh OPD lainnya juga mendukung seluruh program yang dibutuhkan para penyandang disabilitas ini.

Perlu diketahui bahwa usai melakukan langkah yang strategis dan progresif dalam kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Kabupaten Trenggalek, pada tanggal 14 s.d. 16 Oktober 2020.

Tim Atensi menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas hasil asesmen bersama OPD terkait, perwakilan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), perwakilan dari Kepolisian, SLB, Pendamping Disabilitas, Sakti Peksos dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Dan hasilnya terpetakan data mengenai permasalahan, potensi dan kebutuhan sebanyak 80 penyandang disabilitas di Kabupaten Trenggalek.(SG)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.