Anggota DPR RI Anarulita dan HIPMI : Minta Biaya Bagasi Pesawat Ditinjau Ulang

Bengkulu,Beritaterbit.com- Seiring dengan kenaikan harga tiket penumpang, pihak maskapai penerbangan mulai memberlakukan tarif kiriman barang atau surat muatan udara, terus dikeluhkan masyarakat selaku konsumen di Bengkulu. Pasalnya kenaikan dinilai tidak tanggung-tanggung menembus 250 persen dari tarif biasanya.

Anggota DPR RI Anarulita Muchtar ketika menyikapi persoalan tersebut di Bengkulu menyatakan keprihatinan dengan kenaikan harga tiket penumpang, dan juga pemberlakuan tarif kiriman barang pada angkutan jasa penerbangan sekarang ini.

Apalagi kondisi demikian diakui, sudah mulai terus dikeluhkan masyarakat, termasuk dirinya sendiri yang ikut mengalami imbas dari kebijakan pihak maskapai di maksud.

“Meski dikabarkan untuk harga tiket penumpang sudah mulai diturunkan, namun kompensasinya tetap ada pembayaran di biaya bagasi barang, dinilai kebijakan yang kurang efektif. Mengingat kebijakan tersebut dipastikan akan ada keluhan bagi masyarakat selaku konsumen angkutan jasa penerbangan,” ujarnya dilansir rribengkulu, Kamis, (24/1/2019).

Dengan kondisi demikian Ia meminta, pemerintah agar dapat mengembalikan kebijakan bagi maskapai penerbangan tersebut seperti biasanya, dengan harga tiket kembali normal dan biaya barang dalam bagasi diberikan jatah tertentunya.

“Kita minta pemerintah bisa bersikap dan saya ketika kembali kepusat akan mencoba menyuarakannya, agar biaya bagasi itu bisa ditinjau ulang,” imbuhnya.

Sementara itu, secara terpisah Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu, Yuan Degamamenilai, kebijakan pihak maskapai penerbangan yang menaikan tarif kiriman barang yang fantastis dari biasanya tersebut,menjadi ancaman melesunya kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Bengkulu.

Mengingat tidak sedikit pelaku UMKM di Bengkulu menggunakan jasa layanan maskapai penerbangan untuk pengiriman barang.“Kita sudah mencoba untuk meminta keterangan pihak maskapai terkait kenaikan tarif barang itu. Tetapi tidak memberikan jawaban yang memuaskan.

Oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat ikut campur soal mengatur ulang kebijakan tarif penumpang, dan juga tarif barang bawaan untuk jasa angkutan penerbangan ini,” pintanya.

Dibagian lain, pihak maskapai penerbangan di Bengkulu ketika dikonfirmasi belum mau memberikan keterangan terkait kebijakan yang bersifat nasional dimaksud. (*)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.