Kejar Ketertinggalan, Bupati Mura Minta Input Para Ahli
Berita Terbit, Jakarta — Bupati Kabupaten Musi Rawas , H Hendra Gunawan kejar ketertinggalan dengan mempercepat pembangunan kabupaten, untuk menghapus status kabupaten tertinggal yang telah belasan tahun disandang.
Salah satu upaya yang dlakukan, Selasa (31/08) sekira pukul 09/00 WIB, bupati menemui tiga profesor di Gedung Pertemuan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Jakarta, untuk berdiskusi dan mencari strategi membangun daerah.
Dua pakar dibidangnya itu, Kepala BATAN, Profesor DR Djarot Sulistio Wisnubroto. Rektor Universitas Musi Rawas, Prof Ir H Fachrurrozie Sjarkowi M.Sc Ph.D untuk berdiskusi program Agro Teckno Park (ATP) yang sejak Tahun 2013 lalu dilaksanakan di Musi Rawas.
Untuk memastikan program ini terus dilanjutkan, pertemuan itu disaksikan oleh pejabat teras BATAN, Pemkab Mura dan Universitas Musi Rawas. Pertemuan sempat dilakukan penandatangan kesepakatan kerjasanma atau Momorandum Of Understanding (MoU) antara BATAN dengan Kabupaten Musi Rawas dan Universitas Musi Rawas.
Kesepakatan diantaranya mencakup pemanfaatan teknologi, penelitian, pendidikan dan pengembangan teknologi nuklir, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Musi Rawas.
Tidak hanya itu, bersama Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, Ristanto Wahyudi, bupati menyambangi Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), dan bertemu dengan Inspektorat Jendral ESDM, Profesor Akhmad Syakroza, SE, MAFIS, Ph.D.
Dengan pemaparan potensi dan permasalahan yang ada di Kabupaten Mura, terutama di bidang perkebunan seperti komoditi karet, kopi dan perikanan, beberapa masukan, solusi diperoleh bupati seperti suport berdirinya industry hilir komoditi karet dan ekspor kopi ke Negara Mesir.
Guru Besar Universitas Indonesia ini juga diminta ikut serta membantu pembangunan Kabupaten Musi Rawas, khususnya di sektor ESDM seperti pemenuhan kebutuhan air masyarakat dengan menggunakan sumur bor dalam (Deep well) untuk daerah yang belum terjangkau jaringan PDAM Kabupaten Mura.
Selain itu, soal belum meratanya aliran listrik di Kabupaten Musi Rawas, bupati juga sempat mendiskusikan dan mengharapkan bantuan kepada Kementerian ESDM, untuk menyalurkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Baik untuk penerangan jalan desa yang belum terjangkau listrik serta pondok pesantren. (herdianto)