Berkunjung ke Gunung Kidul, Titiek Soeharto Ingatkan Kepemimpinan Pak Harto

YOGYAKARTA,BeritaTerbit.com – Putri Cendana Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyapa ribuan warga masyarakat Kabupaten Gunung Kidul saat berkunjung ke Desa Krambilsawit, Saptosari, Gunung Kidul, Rabu (27/3/2019) sore.

Dalam kesempatan itu, Putri Presiden Kedua RI, HM Soeharto, yang juga Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu mengajak warga untuk mengingat kembali masa kepemimpinan di era Pak Harto yang selalu memihak pada rakyat kecil termasuk para petani.

“Sejak lama Gunung Kidul selalu menjadi perhatian pemerintahan Pak Harto. Khususnya soal kekeringan yang selalu terjadi hampir setiap tahun. Melalui program penghijauan, Gunung Kidul yang dulu kering kerontang sekarang sudah bisa hijau royo-royo. Bahkan Gunung Kidul sekarang menjadi tujuan wisata favorit turis lokal maupun mancanegara,” katanya.

Meski begitu, Titiek Soeharto mengakui, di tengah perkembangan kondisi yang semakin membaik itu, memang masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Gunung Kidul yang masih kerap mengalami kekeringan pada saat-saat tertentu. Hal itu terjadi karena kondisi geografis yang memang sulit.

“Pemerintah dari waktu ke waktu selalu berusaha mengatasi persoalan kekeringan dan kelangkaan air. Namun sampai saat ini hanya program bantuan droping air lewat truk tangki saja yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Gunung Kidul,” katanya.

Sementara itu, Titiek Soeharto juga menyebut, masih adanya persoalan lain khususnya di bidang perekonomian yang dihadapi masyarakat Gunung Kidul. Sebagaimana terjadi di daerah lain, kebijakan pemerintah saat ini yang tidak pro rakyat semakin membuat rakyat susah. Mulai dari semakin mahalnya harga bahan kebutuhan pokok hingga kebijakan impor yang banyak merugikan petani.

“Saya sudah keliling ke banyak daerah di Indonesia. Masyarakat umumnya mengeluarkan pernyataan yang sama. Harga-harga sembako naik sementara tarif listrik dan gas semakin mahal. Cari kerja juga sulit. Saat panen, petani juga dirugikan karena banyak produk impor masuk, sehingga harga hasil panen turun,” katanya.

“Padahal dulu zaman Pak Harto,” lanjut Titiek, “Kita sudah bisa swasembada. Sekarang kok malah impor. Ini tidak boleh terjadi. Tanah kita yang subur harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan semua masyarakat. Tidak boleh hanya untuk segelintir pihak atau kelompok tertentu saja,” katanya.

Karena itulah, Titiek Soeharto pun mengajak warga Gunung Kidul untuk bersama-sama memperbaiki kondisi tersebut. Yakni dengan memilih pemimpin yang bisa membawa perubahan. Hal itu semata-mata dilakukan demi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi.(CDN)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.