Akibat Saraf Pinggul Terjepit Hingga Lumpuh, Keluarga Cut Mutia Berharap Uluran Tangan Dermawan

Aceh Timur, beritaterbit.com – Cut Mutia (20), anak ke 4 dari pasangan, Abdul Muthalib (almarhum), dan Saribanun warga Desa Pulau U, Dusun M. Kasim, Kecamatan Nurussalam Bagok, Kabupaten Aceh Timur menderita sakit saraf terjepit pada pinggul selama 5 tahun dan tidak sanggup untuk bangun serta berjalan hanya terbaring di kasur dua bulan pada tahun ini, Minggu (23/2/2020).

Saat media ini mengunjungi kekediaman rumah Cut Mutia pada pukul 20:00 wib, Saribanun ibu dari Cut Mutia kepada media ini mengatakan dulu pada tahun 2015, Mutia sering mengeluh sakit perut, namun kata pihak puskesmas setempat mengatakan Mutia cuma sakit lambung.

Lanjutnya lama-kelamaan pada tahun 2018 Mutia mulai sakit pada punggung dan pinggul nya, namun Mutia masih sanggup untuk bangun dan berjalan dan pada akhir tahun 2019, Mutia mulai tidak bisa merasakan badannya yaitu dari pinggang hingga kaki, dan sekarang tidak sanggup bangun dari tempat tidurnya kurang lebih dua bulan Mutia terbaring tidak berdaya.

“Pada bulan 1/2020 kami sudah membawa Mutia Kerumah sakit Zainal Abidin ke Banda Aceh untuk melakukan operasi saraf terjepit namun belum ada tanda-tanda perubahan, mengingat keterbatasan dana untuk keperluan sehari-hari di Banda Aceh dan sekarang kami hari membawa Mutia ke puskesmas setempat di Nurussalam dan RSUD Zubir Mahmud juga ke RS Graha Bunda,” ujar Saribanun.

“Kami hanya berharap adanya bantuan dari pemerintah dan para darmawan untuk meringankan beban putrinya keempatnya,” ujarnya.

Salah seorang warga yang sering membantu Cut Mutia, untuk kesembuhan, Tgk. Is yang juga pernah menjabat sebagai sekretaris desa pulau U juga mengatakan, “Saya berharap ada perhatian dan bantuan buat meringankan beban Mutia anak dari Saribanun yang menderita kelumpuhan, karena mereka termaksud keluarga yang kurang mampu. Ibu Saribanun yang sehari-hari bekerja atas upah suruhan untuk menanam padi milik tetangganya tidak mampu untuk membawa anaknya lagi berobat ke Banda Aceh di karenakan biaya keperluan sehari-hari disana.

Lanjutnya Tgk. Is, namun jika ada dermawan yang ingin membantu meringankan beban Mutia bisa langsung menghubungi via seluler keluarganya Hp: 082258164292. (Dd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.