Pilih Menikah atau…

Bukan zaman kini saja. Sejak dahulu kala sudah jadi kebiasaan masyarakat. Khususnya masyarakat Bengkulu. Bila habis lebaran banyak yang melangsungkan akad nikah dan merayakan resepsi pernikahan. Sabtu dan Minggu bila di kota undangan yang diterima kadang mencapai sepuluh hingga belasan. Mengapa pilihannya setelah lebaran? Karena lebaran biasanya keluarga masih kumpul. Yang jauh pulang lebaran dan suasananya masih penuh sukacita lebaran.

Apakah dengan melihat orang lain kita juga harus segera menikah? Tunggu dulu. Jika sebagai laki-laki belum punya penghasilan apa-apa. Atau masih suka kumpul bareng teman hingga begadang sampai pagi. Sebaiknya tunda dulu menikah. Sebab setelah menikah sebagai suami harus bertanggungjawab penuh soal sandang pangan. Dan tidak lagi hidup seperti bujangan yang leluasa keluyuran.

Jika menikah alasannya untuk menghindari dosa jika berpacaran. Ingat, menikah bila belum mampu menjaga diri, jaga emosi dan tidak punya kecakapan serta kepandaian dalam berumah tangga. Tentu juga akan mendatangkan dosa. Sebab sebagai isteri harus pandai menyenangi suami dalam berbagai hal demikian juga sebagai suami harus bertanggungjawab jawab penuh soal kebutuhan jasmani rohani isteri. Maka, jangan terburu-buru menikah bila belum mampu dalam berumahtangga. Sebab bahagia belum tentu, hidup susah terbayang-bayang didepan mata. Jika sudah terlanjur menikah. Segera berbenah, bekerja keras, beribadah pada Allah dan jangan lupa selalu berdoa.. (Salam UJH)

Pagar Dewa, 12062021

(Pesan Harian UJH edisi sabtu 12 Juni 2021)

#kamibersamaUJH

#UJHmengabdi

#pesanharianUJH

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.