Memperingati Perayaan Maulid, Majelis Keturunan To Manurung Pelestarian Budaya

Makassar/beritaterbit.com – Dalam rangka momen Maulid Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam (SAW), Majelis Keturunan To Manurung sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang adat budaya, merayakan maulid, Minggu (24/10/2021) bertempat di Sekretariat DPP Majelis Keturunan To Manurung (MKT) di Makassar.

Acara diawali dengan pembacaan Barazanji, kemudian kata sambutan oleh Ketua Umum MKT, Drs. H. A. Pamadengrukka Mappanyompa. Dalam sambutannya Ketua Umum MKT mengucapkan terima kasih atas kehadiran para undangan, sekaligus juga menyampaikan harapan bahwa semoga keteladanan Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam, kita dapat menjadi manusia yang lebih bijaksana.

Sementara itu Ustadz KH. Harifuddin Lewa yang didaulat sebagai penceramah, memberikan siraman rohani dalam ceramahnya menekankan pentingnya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW baik itu dalam keseharian maupun sebagai sarana meminta syafaat. Sebab Sahadat dapat menjadi media yang berfungsi untuk kesehatan, ketenangan batin dan keharmonisan rumah tangga.

Ustadz Harifuddin juga mengulas sedikit tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW dan kisah pernikahan pertama Rasulullah dengan Saydatina Khadijah RA.

Penceramah yang oleh jama’ahnya dikenal dengan sebutan ‘Harle’ ini, mengutip beberapa dalil dan ayat dalam ceramahnya, antara lain Surah Al-Ahzab ayat 56.

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh”

MKT merupakan organisasi yang beranggotakan para pemangku adat, pelestari budaya dan pemerhati adat budaya. Didirikan pada tahun 2017 atas prakarsa H. Andi Maradang Mackulau (Datu Luwu ke 40) dan Hj. Andi Bau Dala Uleng Bau Massepe (Datu Suppa ke 30). MKT diharapkan menjadi mercusuar bagi pelaku adat budaya dan sebagai wadah berkumpul dan menyatukan aspirasi dalam melestarikan adat budaya di Sulawesi Selatan.

MKT adalah organisasi yang berskala lokal yang berpusat di Sulawesi Selatan, tidak dibawahi oleh organisasi adat budaya sejenis dan terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM (Menkumham) dan telah diakui oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (Rls)

Editor : Farid S

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.