Harga Bawang Merah di Gayo Lues Terjun Bebas

Gayo Lues, Beritaterbit.com – Bawang Merah merupakan komoditi hortikultura yang menjadi salah satu unggulan pertanian di Kabupaten Gayo Lues. Hampir semua rumah tangga terdapat jenis tanaman hortikultura ini mengisi folder bumbu dapur di masing-masing dapurnya selain cabai merah atau cabai rawit, sehingga market untuk terjualnya bawang merah sangatlah tidak dikhawatirkan.

Namun pada saat ini, Petani yang mengusahakan tanaman Bawang Merah di Kabupaten Gayo Lues mengalami terpaan anjloknya harga Bawang Merah dari yang sebelumnya rata-rata di angka Rp 20.000,- perkilogram dibeli dari petani terjun bebas ke angka Rp 10.000,- perkilogramnya dan untuk kualitas terbaik di harga Rp 13.000,- perkilogramnya.

Akademisi Pertanian sekaligus praktisi pertanian J Sumbadha, SP,SH, MH,MP mengatakan bahwa terjun bebasnya harga Bawang Merah atau tanaman dengan Bahasa Latin Allium cepa tersebut, disebabkan karena adanya intervensi pasar terhadap Supply Chain Management (SCM) yang merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan aliran material atau produk, baik yang ada dalam rangkaian kegiatan budidaya agribisnis bawang merah ataupun diluar itu, tutur Sumbadha menegaskan.

Realita yang terjadi pada saat ini supply atau pasokan bawang merah yang meningkat karena banyaknya petani yang sedia panen Bawang Merah, sedangkan demand atau permintaan relatif flat atau datar sehingga sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan (supply dan demand) menyebabkan harga bawang merah anjlok bahkan terjun bebas.

Fenomena ini sering terjadi pada sektor pertanian bahkan pada spectrum komoditi lainnya dan terulang terus bagai circle yang seolah-olah susah diatasi, namun hal ini sebenarnya menurut J Sumbadha dapat diatasi dengan menerjemahkan masalah yang terjadi pada Supply Chain yang secara umum dengan pola Pertanian yang sutainable ataupun yang bekelanjutan guna menerapkan Supply Chain Management, (Rabu 1/11/2023).

Dalam pola atau system pertanian ini, langkah teknis yang harus dilakukan adalah pertama Merencanakan pemetaan kawasan pertanian yang terintegrasi serta dirumuskan dengan pola tanam antar waktu dan antar wilayah yang relevan dalam menghadapi situasi pasar. Contohnya dipetakan sentra pertanian Bawang Merah sesuai dengan kajian akademis seperti topografi, klimatologi dll sehingga tersusunnya kalender tanam yang sinergis.

Hilirisasi produk bawang merah menjadi bentuk olahan lain, pemanfaatan teknologi pasca panen dalam hal penyimpanan bawang merah agar lebih awet dan tahan lama dengan tidak menurunkan kualitasnya, penyusunan standarisasi produk untuk pasaran premium seperti swalayan dan ekspor, dan berikutnya kesediaan lembaga Pemerintah atau non pemerintah sebagai jembatan pemasaran ke luar wilayah yang tidak memiliki kegiatan agribisnis Bawang Merah.

Sumbadha berpendapat bahwa dengan bebarapa langkah teknis tersebut Petani Bawang merah akan lebih merasa nyaman dalam rotasi tanam ketika masa panen dan tidak dihantui dengan ketidak pastian harga, dan metode tersebut sebenarnya dapat diaplikasikan pada jenis komoditi lainnya sehingga siapapun terutama petani sejatinya tidak akan ragu mengusahakan budidaya tertentu terutama ketika menghadapi masa panen.

Salah seorang petani bawang merah yang mengusahakan tanaman Bawang Merah yaitu Andrianto yang profesi utamanya sebagai Abdi Negara di Kabupaten Gayo Lues menuturkan, bahwa saat ini hasil panen di beberapa petani lainnya juga sedang dilakukan sehingga bawang merah sangat berlimpah, pungkasnya.

Andrianto yang juga merupakan seorang perwira Angkatan Darat berpangkat Kapten yang saat ini menjabat sebagai Danramil di salah satu kecamatan di Kabupaten Gayo Lues bertani Bawang Merah sejak beberapa tahun terakhir dan keahliannya dalam bercocok tanam bawang merah sudah sangat piawai.

Dari pengakuannya dalam setiap 1 kg bibit Bawang Merah yang ditanam akan menghasilkan umbi siap panen sekitar 20-23 kg, dalam setiap mulsa dengan panjang 250 meter dihabiskan bibit sekitar 26 kg dan untuk luasan 1 hektare dibutuhkan 25 rol.

Penulis: Junaidi

Editor: Wulan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.