Dihadiri Ratusan Jemaah, Densus 88 dan Gus Ulil Ngaji Kebangsaan di Bengkulu Tengah

Bengkulu Tengah, beritaterbit.com – Dalam rangka mencegah paham radikalisme, sekaligus menguatkan wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan cinta tanah air, Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri bersama Gus M Ulil Albab Djalaluddin, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Wonosobo Jawa Tengah, yang juga Ketua Aswaja Center Jawa Tengah, kembali melaksanakan safari Ngaji Kebangsaan. Kegiatan Ngaji Kebangsaan sebelumnya telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in di Kota Bengkulu.

Kali ini, Ngaji Kebangsaan dilaksanakan di Masjid Al Muttaqin Desa Harapan Makmur Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Sabtu (4/5/2024). Ngaji kebangsaan ini mengisi rangkaian pengajian rutin bulanan Darul Ulum sekaligus Harlah Fatayat NU Ke-74.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Kasatgaswil Bengkulu Kompol Parwoto, S.H., M.H., bersama tim, kemudian pengurus PC NU Bengkulu Tenga, pimpinan pondok pesantren, tokoh-tokoh NU, diantaranya KH Nursali (Rois PCNU Bengkulu Tengah), KH Piyatno, KH Qosim, KH Abbul Muntaqin (Pimpinan Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Kota Bengkulu), KH Falahuddin Salim (Penasihat PCNU Kota Bengkulu), KH Ahmad Imam Royani (Pimpinan Pesantren Mambaul Ulum Bengkulu Tengah), Sekda Bengkulu Tengah, Kapolsek Talang Empat, Danramil Talang Empat, Ketua Fatayat NU Bengkulu Tengah, Ketua Muslimat NU Bengkulu Tengah, Ketua GP Ansor dan pengurus, Kepala KUA Pondok Kubang, Kepala KUA Taba Penanjung, dan sekitar 800 jemaah yang terdiri dari santri dan warga setempat, serta tamu undangan.

Ketua Panitia yang juga Pimpinan Ponpes Mambaul Ulum, KH Ahmad Imam Royani dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah hadir, dan berdoa semoga membawa berkah bagi pesantren dan para jemaah.

Disampaikannya, pengajian ini selain menghadirkan Gus Ulil Albab Djalaludin, juga menghadirkan KH Jalaluddin Raden Sumatra dari Kota Metro, Provinsi Lampung.

Gus Ulil, dalam ceramahnya mengatakan, bahwa Pondok Pesantren Mambaul Ulum merupakan Pondok Pesantren yang artinya “Sumbernya Ilmu” dengan harapan supaya lulusan disini menjadi tauladan yang baik.

Gus Ulil juga memberikan motivasi kepada para santri agar selalu semangat menimba ilmu, dan ketika lulus dari pesantren agar mengabdi mengikuti ulama-ulama, salah satunya dengan bergabung bersama GP Ansor, Fatayat NU dan organisasi NU lainnya.

Gus Ulil juga memaparkan bahwa santri haruslah menjadi bagian dari gerakan cinta tanah air, berpaham moderat, dan menjauhi paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Insyaallah santri disini semua moderat terjauhi dari paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme. Santri sejati tidak akan melakukan demo apalagi makar karena sudah melekat ajaran kepada santri terkait hal tersebut. Jihad seorang santri tidak perlu membawa senjata dan merakit bom, cukup dengan menyebarkan ilmu yang diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW,” kata Gus Ulil.

Gus Ulil juga berpesan agar para santri tidak perlu Gengsi dalam belajar dan menyebarkan ilmu agama yang penting mendapatkan ridho Allah SWT.

“Mohon di doakan agar Tim Satgaswil Bengkulu Densus 88 AT Polri dapat menjalankan tugas nya dengan baik dan dilindungi selalu oleh Allah SWT,” imbuhnya.

Sementara itu, KH Jalaluddin Raden Sumatra mengatakan, bahwa keberhasilan seorang santri terletak pada rudho kiai/guru. Selanjutnya, dilanjutkan dengan memberikan motivasi belajar kepada para santri.

Terpisah, Plt Kasatgaswil Bengkulu Kompol Parwoto mengatakan, kegiatan Ngaji Kebangsaan adalah bagian dari upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Santri pondok pesantren menurutnya, merupakan bagian penting yang harus dirangkul dalam upaya pencegahan, dan diharapkan dengan kegiatan tersebut, para santri dan jemaah dapat mengetahui peran dan tugasnya mencegah radikalisme dan terorisme, sebagai bentuk kewajiban menjaga tanah air.

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.