Desa Gaprang, Kanigoro Blitar Jadikan Siraman Mbah Gedhe Sebagai Icon Wisata Dalam Rangkain Bersih Desa

Kabupaten Blitar, beritaterbit.com – Kultur budaya untuk mempertahankan adat ketimuran dan bertujuan nguri-uri budaya Jawa dengan tetap menjaga kearifan lokal, maka hampir semua desa terutama di Kabupaten Blitar mengadakan “Bersih Desa” yang mempunyai harapan dan tujuan agar Desa bisa bersih dan terhindar dari semua hal-hal yang buruk dan semua masyarakatnya bisa makmur dan sejahtera atas lindungan Allah SWT.

Tradisi Bersih Desa juga rutin dilaksanakan oleh Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Seperti yang digelar pada Senin sore (31/08/2020), dengan serangkaian acaranya tersebut.

Hal ini dituturkan Asharul Fahruda .ST, Kepala Desa Gaprang bahwa, Rangkaian Bersih Desa Gaprang di lakukan setiap tahun di hari Selasa Kliwon, Bulan Suro dalam penanggalan Jawa (Muhharam dalam penanggalan Islam) gelaran acara Bersih Desa Gaprang dilaksanakan.

Acara tersebut diawali dengan Siraman (Jamasan) Mbah Gedhe selanjutnya dilanjutkan dengan Kenduri dan Doa bersama dan dihadiri tokoh lintas agama didesa ini. Dan ke3, biasanya diadakan pementasan wayang kulit, namun dengan masih adanya pandemi Covid-19 ini, untuk saat ini rangkaian bersih Desa Gaprang, hanya 2 acara tersebut .

Asharul kembali mengatakan, kedepannya acara Siraman (Jamasan) Mbah Gedhe akan kita jadikan sebagai Icon Wisata Budaya di Desa Gaprang dan kita akan lakukan festival pada Siraman dan Jamasan Mbah Gedhe.

“Nanti kita akan ajak masyarakat Desa Gaprang untuk berpartisipasi untuk melakukan Kirab mulai dari Kantor Desa Gaprang menuju tempat beradanya situs Arca. Sedangkan air yang dipakai untuk siraman tersebut, diambil dari 3 tempat Ibadah yang ada di Desa Gaprang. Pertama dari sumur Masjid tertua di Desa Gaprang lalu dari Gereja dan Pura, lalu air tersebut di kumpulkan dan di arak dari Kantor Desa Gaprang ke tempat Situs Arca untuk di lakukan Siraman ,” terang Asharul.

Mengenai sejarah Arca di Desa Gaprang ini menurut Asharul, Arca tersebut dulunya di temukan pembuat batako, lalu oleh Pemerintah Daerah di pindahkan ke Kantor Pemerintah. Namun anehnya arca tersebut kembali lagi ke Desa Gaprang. Untuk kedepannya Pemerintah Desa Gaprang juga akan merenovasi bangunan yang ada di Situs Arca tersebut dari Anggaran Dana Desa karena kondisi bangunannya sudah mau roboh.

Kepala Desa Gaprang juga mengharapkan, kepada masyarakat Desa Gaprang untuk ikut memelihara dan menjaga Situs yang ada di Desa Gaprang ini.

“Agar bisa menjadi Icon Desa Gaprang dan bisa menjadi cerita sejarah bagi anak cucu kita kedepan. Dan terkait prosesi Siraman (jamasan) saya mengharapkan kepada masyarakat agar memahami budaya yang ada di Desa Gaprang, untuk tidak di sepelekan agar Desa Gaprang senantiasa aman tentram, guyub rukun dan bisa menjadi desa yang makmur dan sejahtera,” pungkas Kades Asharul. (San)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.