Oknum Bidan Puskesmas Jatirejo Diduga Terlibat Palsukan Dokumen Karyawan

Mojokerto, beritaterbit.com – Oknum Bidan Puskesmas Jatirejo, Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto diduga terlibat palsukan dokumen karyawan yang disinyalir dilakukan oleh Ka UPT Puskesmas.

Dugaan keterlibatan pemalsuan itu terkait adanya kompensasi atau ganti rugi bagi karyawan atau pegawai yang mengikuti kegiatan penanggulangan pencegahan Covid-19.

Demikian yang disampaikan Miftakhuroji, Aktivis Lingkungan dan Ketidakadilan Mojokerto. Menurut Miftah, pihaknya mendapat pengaduan dan laporan dari warga masyarakat yang mengaku sebagai karyawan Puskesmas Jatirejo.

Dalam pengaduannya, warga tersebut mengatakan
selama pandemi Corona, Puskesmas Jatirejo Kabupaten Mojokerto mengadakan kegiatan dalam rangka penanggulangan pencegahan Covid-19.

Dalam kegiatan tersebut, dibutuhkan beberapa karyawan untuk membantu agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan lancar dan sukses.

“Dari sinilah, oknum Bidan Puskesmas tersebut diduga memasukan anaknya yang disinyalir menggunakan dokumen palsu, agar bisa menjadi karyawan Puskesmas,” ungkap Miftah, saat memberikan keterangan pers, Sabtu (16/1/2021) di Kantor Bersama Jl Raya Ijen, Kota Mojokerto.

Lebih lanjut dikatakan, informasinya, anak yang dimasukkan sebagai karyawan Puskesmas tersebut, masih berusia sekitar antara 13 – 15 tahun.

“Jadi saat ada kegiatan yang melibatkan karyawan Puskesmas, disinyalir ada nama fiktif. Dan ada dugaan, ada kerjasama atau kong kalikong antara oknum Bidan tersebut dengan Ka UPT Puskesmas, untuk mencari keuntungan pribadi,” tandas Miftah.

Dikonfirmasi terkait dugaan pemalsuan dokumen karyawan, Sri Fatmawati Bidan Puskesmas Jatirejo Kabupaten Mojokerto mengelak dan membantah.

“Itu bukan ranah saya untuk menjawab,” jawab Fatma saat dikonfirmasi beritaterbit.com bersama media lain, di rumahnya beberapa hari lalu.

Hingga berita ini diturunkan, beritaterbit.com belum berhasil mendapatkan klarifikasi dari Ka UPT Puskesmas Jatirejo. Surat Konfirmasi yang di kirim Tim beritaterbit.com juga belum mendapatkan tanggapan. (Ar)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.