Fenomena Kota Bireuen Beraneka Ragam, Sedihnya Orangtua Pakai Celana Pendek Keliling Kota

Foto : Beragam macam fenomena di Bireuen yang mengacu kepada rusaknya citra Sosial Bireuen (Suherman Amin)

Bireuen, Beritaterbit,com – Kamis 23 Juli 2020 sore yang indah dengan situasi dan kondisi yang cerah dan menyenangkan duduk menikmati fenomena Kota Bireuen di Monumen Pejuang Kemerdekaan di tengah-tengah kota Bireuen.

Berbagai pemandangan terlihat dari lalu lalang pengendara sepeda motor dengan berbagai tujuan. Ada yang pulang belanja dan ada juga yang menikmati indahnya kota Bireuen bahkan ada yang keliling kota Bireuen sekaligus tak luput warga Bireuen menikmati kopi di berbagai café yang memang buka walaupun dalam nuansa Covid 19.

Namun ditengah-tengah hiruk pikuknya pengendara sepeda motor di kala sore itu tampak berbagai fenomena yang menyedihkan di Kota Bireuen yang eksis memberdayakan dan melaksanakan syariat.

Apakah itu ?????? Pemandangan yang menyedihkan adalah pemuda mengendarai sepeda motor dengan memakai celana pendek muka belakang tanpa adanya merasa bersalah dan enjoi saja berkeliling kota Bireuen masyaallah …..

Padahal semua kita mengetahui bahwa itu melanggar syariat bahkan di Bireuen sering dilakukan razia pemakai celana ketat bagi wanita dan celana pendek bagi pria dan bahkan ada yang terjaring tetapi kenapa masih juga mereka belum sadar.

Nah inilah pihak Satpol PP berkolaborasi dengan Dinas Syariat Islam dan pihak terkait lainnya untuk menuntaskannya karena nitu sangat memalukan. Anehnya luar biasa yang sangat memalukan semakin bertambahnya laki – laki dewasa tidak ingat umur (Ka Tuha) masih memakai celana pendek sehingga nampak aurat dan kakinya yang berbulu.

Selain itu ada anak muda di atas kereta (depan belakang celana pendek) tidak merasa dirinya bersalah dan tidak merasa malu. Namun ironisnya  Orang tua yang membonceng anak lalu menampatkan pula anaknya dalam pahanya yg berbulu juga tidak merasaa bersalah apakah memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu.

Inilah yang namanya kita sendiri yang menginjak-injak Syariat dengan sikap dan perbuatan kita sendiri . Betapa tidak ! Islam mengajarkan kita untuk berpakaian yang menutupi aurat. Dan tentunya hal itu bukan hanya untuk wanita tetapi juga berlaku juga bagi lelaki/pria.

Untuk itu para lelaki yang memakai celana pendek itu sebenarnya sudah menginjak-injak syariat dengan sikap dan perbuatannya tanpa disadarinya.

Lelaki tidak boleh memakai celana pendek, karena dengan demikian akan menampakkan auratnya. Islam mengajarkan kita tidak boleh menampakkan aurat di hadapan lelaki lain, maupun di hadapan wanita lain selain istrinya atau budak wanitanya.

Terkait hal tersebut sosok tokoh Bireuen Pak Zoel menyebutkan, memakai celana pendek di luar rumah apalagi ke pasar dengan mengendarai sepeda motor berboncengan lagi dengan anak isteri itu sungguh sudah merusak moral dan martabat kita sendiri sebagai muslim.

Namun sungguh disayangkan ada juga di bagian klip yang sangat ngetren sekarang adalah cara pandang para remaja yakni berpakaian demikian agar menarik pandangan para anak perempuan untuk melihatnya dari cara berpakaian.

Nah jadi kita sebagai laki-laki janganlah lagi memakai celana pendek karena memang tidak pantas. Dan apabila kita menganggap pantas laki-laki – memakai celana pendek di atas lulut lagi , untuk apa kita jalankan syariat islam ?

Terkait masalah tersebut kami menyarankan Dinas Syariat Islam jangan menutup mata dan perlu menyikapi dan menganggarkan dana untuk adanya razia terhadap laki-laki yang memakai celana pendek tentunya berkolaborasi dengan Majelis Permusyarawatan ulama (MPU) dan Satpol PP/WH di Wilayah Bireuen agar tidak lagi martabat Bireuen terhina dengan hal-hal seperti itu.

Parkir Masih  Semraut
Ketika kita menelisik ke berbagai arah kota melongok ke perparkiran mobil dan sepeda motor di area café-café yang amburadul tidak ada pengaturan yang rapi. Namun kita tidak menafikan, banyak juga yang sudah baik.

Anehnya ada tukang parkir yang kerjanya hanya mengutip uang, bukan mengatur, menata, mengamankan agar kota semakin indah dan nyaman bahkan ketika mobil mau berjalan baru ia bergerak hanya mengambil uang bukan untuk mengatur .

Nah hal ini disarankan kepada pengelola perparkiran untuk memberikan perhatian dan pengertian terhadap mereka dan termasuk Dishub Bireuen melakukan pengaturan terhadap karcis dan baju mereka jangan ada yang tidak memakai baju dinas mengutip parkir.

Café Tetap Beraktivitas Walaupun Azan Berkumandang

Dalam pengamatan media ini di Bireuen  cafe –café masih buka sampai telat malam dan ironisnya Inong Agam yang bukan muhrimnya duduk semeja minum kopi (hana meurileu nyoe muhrem atau keun).

Padahal sudah ada larangan dilarang minum kopi perempuan dan laki-laki duduk semeja di warung kopi apa larangan itu tidak berlaku lagi sekarang ?.

Yang sangat menyedihkan ketika azan berkumandang dengan membahana ada di antara café  bukan ditutupi yang benar tetapi dimatikan lampu hanya tinggal lampu remang sekaligus pemiliknya atau penjual kopi masih di dalam bukannya Shalat namun entah apa kerjanya di dalam.

Terkait dengan ini sesuai visi misi Pemerintah Kabupaten Bireuen sekaligus dilandasi Daerah Syariat Islam yang menuju kota Santri lami mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Dr H Muzakkar A Gani,SH,M.Si selaku Bupati Bireuen mohon perhatian demi Bireuen Kota Gleeh dan Bermartabat dan Makmur. (Suherman Amin)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.