Warga Nganjuk Mampu Produksi Bawang Merah Goreng Satu Ton Dua Minggu Sekali

Nganjuk, Beritaterbit.com – Pemerintah Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur terus menggali berbagai potensi desa. Salah satunya di Kecamatan Gondang yang memproduksi bawang merah goreng dalam skala besar.

Letaknya cukup di pelosok desa. Pemandangan sekitarnya hamparan sawah juga di tepi sungai, pemilik Bawang Merah Goreng “Mak Yem” ini menuturkan, serius berkecimpung produksi bawang merah goreng sejak 2016. Namun usaha ini telah dirintis sejak lama tapi di Kalimantan Selatan, berhubung Kabupaten Nganjuk tempat penghasil bawang merah produksi pengolahan mendekatkan bahan baku.

“Awalnya saya sama adik sudah jualan di Kalimantan dan adik saya sebagai ownernya di Kalimantan saya sebagai produksinya, karena sudah jalan kita mendekatkan diri ke bahan baku bawang merah nah kebetulan di Nganjuk adalah penghasil bawang merah,” ucapnya, Rabu (22/5/2024) saat ditemui di tempat produksinya.

Peralatan yang digunakan masih manual. Mulai dari pengupasan, pengirisan hingga penggorengan dan pengemasan. Sari juga memberdayakan orang warga desanya. Dia pun tak mematok jadwal kerja. Hanya jika senggang, lebih baik memanfaatkan waktu untuk menambah penghasilan lainnya.

Sekali pendistribusian ke Kalimantan, dia mampu mengirim satu ton untuk bawang merah itu setiap dua minggu sekali.

Beberapa waktu sempat berhenti produksi karena mahalnya bawang merah hingga di perhitungkan tidak masuk dalam keuntungan.

“Tapi ini insha Allah sudah ada bahan masuk hari ini dan besok kita sudah siap kupas,” jelasnya.

Sementara untuk kebutuhan pasokan bawang merah masih dari Nganjuk saja, walau kadang masih harga sangat dirasa tinggi di pasaran.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Nganjuk, Cuk Widiantoro melakukan kunjungan yang mana insya Allah bapak PJ Bupati Nganjuk akan ke tempat produksi dan secara simbolis memberangkatkan hasil produksi bawang merah tersebut menuju Kalimantan, tuturnya.

Bawang merah tanpa bahan pengawet, ketahanan bawang goreng mencapai enam bulan. Berbagai faktor menjadi penunjang. Selain kualitas minyak goreng, juga kualitas bahan baku sendiri. Menurut Sari, beberapa bawang merah berkualitas berasal dari Kecamatan Sukomoro, Rejoso dan Gondang.

Sari menambahkan, untuk kendala pemasaran tidak ada namun hanya kadang-kadang harga mahal saja. Harapannya harga bawang merah stabil dan masyarakat bisa beraktifitas kembali bekerja ada yang kupas goreng dan packing.

Reporter: Gendro

Editor: Wulan

Ruangan komen telah ditutup.