Olin, Atlet Berprestasi Cilik Jambi Perlu Perhatian

Jambi, beritaterbit.com – Caroline yang akrab dipanggil Olin adalah seorang anak perempuan yang selain cerdas dan berprestasi juga anak yang tegar, sebab ayahnya hanya seorang buruh yang hanya mengandalkan hasil jerat di hutan dan ibunya hanya mengurus rumah tangga.

Putri cantik yang penuh prestasi ini lahir di Jambi, 9 Oktober 2006, anak ke1 dari 3 bersaudara, ayahnya bernama Pardi dan ibunya bernama Riris.

Mereka tinggal di sebuah desa, Leban Karas RT 21 kecamatan Jaluko kabupaten Muaro Jambi provinsi Jambi tepatnya ditengah-tengah kebun karet milik orang, mereka tidak memiliki rumah pribadi, mereka hanya menumpang di kebun tersebut. Tidak ada fasilitas apapun, baik listrik ataupun air PDAM, mereka masak di tungku, menggunakan lampu togok sebagai penerang.

Meskipun Olin dan adik- adiknya jauh dari kehidupan layaknya anak-anak se usia mereka, namun tidak menyurutkan semangat mereka.

Adiknya Karine selalu mendapat peringkat 10 besar dikelasnya, sekarang naik kelas 4 SD, Sedangkan Olin sendiri sejak kelas 2 sampai kelas 6 (10 smester) selalu meraih juara 1 di kelasnya.

Selain prestasi Olin di cabor Muaythai, tahun 2017 lalu pada Kejurnas Muaythai di Bogor meraih medali Perak/juara 2 dan medali Emas pada LIGANAS Muaythai tahun ini.

Kisah hidup Olin yang jauh dari kata layak
Bisa terlihat dari kehidupan nya sehari- hari, terkadang mereka bisa puasa terpaksa atau tidak makan seharian karena tak ada hasil jerat yang di dapat ayah Olin dan kalaupun Olin bisa mengenakan pakaian bagus itu juga karena donasi dari orang-orang yang terketuk hatinya melihat keadaan Olin dan adik-adiknya.

Namun mereka luar biasa tegar tidak sedikitpun berniat untuk meminta belas kasihan, mereka hidup dengan penuh rasa syukur.

Selayaknya anak yang berprestasi seperti Olin memperoleh perhatian dari berbagai pihak, baik sekolah, maupun pemerintah, sebab mereka tidak memiliki tempat tinggal (menumpang hidup) dan Olin sampai hari ini belum pernah merasakan nikmatnya beasiswa, meskipun orangtua mereka telah mengusulkan bahkan mengajukan formulir untuk memperoleh beasiswa prestasi, namun tidak terealisasi hingga saat ini.

“jangankan beasiswa dek, buku sebijipun gak pernah didapat oleh anak kami,” ucap ibu Olin.

Miris sekali apa yang dialami oleh Olin dan adiknya, kini Olin telah lulus SD dan punya cita-cita tinggi, untuk melanjutkan sekolah, namun hingga saat ini Olin tidak memiliki dana untuk melanjutkan sekolahnya. Baik membeli buku- buku pelajaran ataupun seragam sekolah.

Tega kah hati kita membiarkan salah satu anak indonesia yang berprestasi dan memiliki potensi ini harus putus sekolah hanya karena tidak memiliki biaya untuk sekolah.

Semoga dengan membagikan kisah ini bisa menjadi jalan untuk Olin dan adik-adik nya untuk memperoleh besiswa atau bantuan dari pemerintah.( Hend-RA )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.