Harga Daging Meugang Hari Pertama di Bireuen Bervariasi antara Rp 170–Rp 180 Ribu/Kilogram
Bireuen, Beritaterbit.com – Pasaran harga daging Meugang (Potong) pada hari pertama Minggu, 11 Maret 2021 jelang Ramadhan di kawasan Bireuen dan Kota Matanggeulumpangdua tergolong mahal dibandingkan dengan hari biasa namun masih tetap bervariasi.
Para pedagang daging di area pasar musiman yang kusus untuk lokasi penjualan daging megang baik di Jalan Rel Kereta Api kawasan Rek Bireuen maupun di Kota Matang mereka menjual dagangannya bervariasi antara Rp 170 – Rp 180 ribu/kilogram.
Hasil pemantauan wartawan www.beritaterbit.com Suherman Amin bersama Faizin di Kawasan Kota Juang Kota Matanggeulumpangdua Peusangan harga daging dari ratusan pemotong tetap laris dan itu membuktikan tradisi beli daging Mak Megang sebelum Ramadhan masih melekat di hati masyarakat.
Berdasarkan penjelasan Pakde Majid warga Geudong Sagoe Geudong-Geudong dan Abah Matang kepada media ini, menyebut, merasa risih apabila tidak membeli daging Meugang sebab anak-anaknya yang kuliah di rantau pulang dan kumpul,maka di hari megang membeli daging selain makan bersama juga untuk penyimpanan daging kebutuhan dalam bulan puasa (Ramadhan).
Selain itu tradisi megang di kawasan Bireuen khususnya Kota Matanggeulumpangdua, Jangka, Peudada dan Kota Juang umumnya sudah merupakan tradisi yang membudaya, dalam pelaksanaan dua hari Mak Meugang yang memang terus berakar secara turun temurun sudah merupakan kebutuhan bak kata orang “Tak Lapuk di hujan dan tak lakang di panas.” Ungkap Pakde Majid bersama Abdi Safaren.
Abdi menyebutkan, harga daging pada hari biasa di Pajak Daging Cureh lebih murah dibanding hari Mak Meugang pertama Minggu (11/4). Pun demikian dibanding dengan harga Lembu di pasaran ternak kurun waktu belakangan cukup meningkat dan diperkirakan tidak sebanding dengan harga jual daging pada Mak Meugang hari pertama ini.
Abdi Safaren warga Geudong-Gedoeng menambahkan, harga daging pada Mak Meugang hari pertama Minggu normal, dan masih dalam watas kewajaran jika dibandingkan dengan keterangan pedagang lembu terkait harganya yang mahal. (Suherman Amin/FAIZ)
