Bupati Bersama Petani Sawah Tertibkan Kolam Air Deras di Kedurang

BENGKULU SELATAN,BeritaTerbit.com – Konflik rebutan air irigasi antara petani sawah dan pemilik kolam air deras di Kecamatan Kedurang kian meruncing. Memasuki musim tanam, petani di beberapa desa di Kecamatan Kedurang dan Kedurang Ilir mengeluhkan keberadaan kolam air deras yang ditengarai menjadi penyebab kekeringan/kekurangan air untuk persawahan.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi turun tangan. Selasa (6/8/2019) Bupati bersama-sama dengan petani menertibkan kolam air deras di Desa Palak Siring dan Keban Agung I Kecamatan Kedurang.

Puluhan petani yang berasal dari Kecamatan Kedurang dan Kedurang Ilir menyisir seluruh kolam air deras dan membuka papakan yang digunakan untuk mengaliri kolam air deras.

Petani mengeluhkan sawahnya kekeringan sehingga tidak bisa turun tanam padi. Sementara mereka telah menabur benih.

Setelah dilakukan pertemuan antara perwakilan petani sawah dengan beberapa perwakilan pemilik kolam air deras yang difasilitasi oleh Bupati, akhirnya disepakati memberi waktu lima hari ke depan kepada pemilik kolam air deras untuk menutup atau mengosongkan kolam mereka.

“Pemerintah tidak berpihak kepada adik sanak petani sawah maupun pemilik kolam air deras. Sawah adik sanak di ilir kekeringan, sehingga kolam air deras harus ditertibkan. Kami tidak melarang berkolam, tapi ikuti aturan dan rekomendasi teknik dan tidak merusak tatanan irigasi,” tegas Gusnan.

Gusnan juga meminta kepada Camat untuk mengundang pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera VII untuk menggelar rapat pembahasan irigasi air selebang yang dipergunakan untuk kolam air deras.

“Undang pihak PU Perairan untuk rapat, Perikanan, DPMPTSP, Kejaksaan, Polres, Kodim dan Bappeda. Terus kirim surat peringatan kepada seluruh pemilik kolam untuk mengosongkan kolam mereka, karena pada tanggal 13 Agustus masyarakat didukung dengan Polres dan Kodim serta pemerintah daerah akan melakukan penertiban dan menutup lubang yang dirusak untuk aliran air ke kolam,” jelas Gusnan.

Untuk solusi kolam air deras, Gusnan kembali menawarkan untuk membudidayakan ikan patin. Karenan menurut Gusnan, budidaya ikan patin tidak membutuhkan air yang terlalu banyak. Sehingga petani sawah tidak terganggu.

Selain penertiban kolam air deras, sebagai upaya untuk memperbaiki debet air ke sawah petani, Gusnan juga memerintahkan alat berat di Dinas Pertanian untuk turun membersihkan sampah-sampah yang ada di irigasi Selebang.

“Saya sudah hubungi Dinas Pertanian, insya Allah empat atau lima hari lagi alat milik dinas pertanian akan turun membersihkan saluran irigasi selebang,” imbuh Gusnan.

Sementara itu, Ketua PAPDESI Kecamatan Kedurang Ilir, Sudiarto menyatakan mendukung kebijakan yang diambil Bupati. Karena menurut Sudiarto, yang juga menjabat Kepala Desa Betungan ini selama ini petani di Desa Betungan hingga Lubuk Ladung kesulitan air untuk bersawah.

“Kami sepakat kolam air deras ditutup. Dulu tahun 2017 sudah pernah bikin perjanjian dengan pemilik kolam, tapi ya seperti diingkari. Sehingga masyarakat merasa tidak percaya lagi. Kami seluruh Kepala Desa sudah menyampaikan surat ke Bupati dan mendukung penutupan kolam air deras,” tegas Sudiarto.

Turut hadir dalam penertiban tersebut, Camat Kedurang Bintang Suradi, Camat Kedurang Ilir Marwin, Kapolsek Kedurang, Babinsa, beberapa Kepala Desa di Kedurang dan Kedurang Ilir serta masyarakat.(Rls/MC Bengkulu Selatan)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.