BUMG “ Beudeh Beusare “ Seumirah Panen Perdana Ayam Potong, Raup Keuntungan Rp100 Juta

Foto : Prosesi pelaksanaan santunan anak yatim

Bireuen, Beritaterbit.com – Badan Usaha Milik Gampoeng ( BUMG) “ Beudeh Beusare “ Seumirah Nisam Antara Aceh Utara panen perdana usaha Ayam Pedaging ( Ayam potong ) dan menuai hasil dengan keuntungan Rp 100 Juta sekaligus menyan tuni anak yatim yang ada di Desa mereka sekitarnya.

Menurut Safrizal alias Dek Gam kepada media ini Kamis 27  Agustus 2020 menyebut, BUMG Beudeuh Beusare memulai usaha ayam potong sesuai hasil kesepakatan BUMG dengan aparatur Pemerintah Desa dan lembaga gampong dengan budidaya ayam pedaging (ayam potong).

Disebutkan, panen perdana dilaksanakan Minggu dengan prosesi acara syukuran yang digelar sebagai wujud syukur, pihak manajemen BUMG Beudeuh Besare dan menyantuni 37 orang anak yatim piatu di gampong tersebut secara khidmad dan meriah.

Sementara itu Direktur BUMG Beudeuh Beusare, Dahlan Andib menjawab media ini mengatakan pada panen perdana mereka berhasil menjual 23.300 ekor dan 200 ekor dibagi kepada warga namun jumlah ayam yang mati selama proses pemeliharaan mencapai 500 ekor.

Dahlan Andib menyebut, Gampong Seumirah saat ini fokus pada budidaya ayam pedaging yang telah direncanakan sesuai  usulan sejumlah warga sejak pada 2019 .

Dijelaskan, kandang ayam dibangun dengan fasilitas pendukung serba otomatis termasuk membersihkan kotoran ayam juga secara otomatis.

“Kami melaksanakan usaha ayam pedaging dengan modal awal Rp 1.2 miliar yang bersumber dari dua tahun Dana Desa (DD) berkapasitas 24.000 ekor ayam,” Ungkap Dahlan Andib seraya menyebutkan Ayam potong baru bisa dipanen ketika berusia sekitar 35 hari. Dan untuk panen perdana sekitar 23.300 ekor, 500 ekor mati, 200 ekor lagi dibagikan kepada masyarakat dan pihaknya meraih keunyungan pada panen perdana Rp100 juta.

Terkait masalah tersebut Keuchik Gampong Seumirah, Tgk Lukman menyebutkan BUMG Beudeuh Beusare telah melakukan usaha dengan kekompakan dan kerjasama warga dan telah terbukti berhasil dengan meraup keuntungan Rp 100 juta daru hasil ayam pedaging yang dipasarkan melalui perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan pihaknya.

“Ini tahap pertama, dan selanjutnya juga akan melakukan budidaya dengan jumlah yang sama dengan masa tiga bulan dua kali panen. Selain untuk BUMG, anggaran Dana Desa tahun ini juga difokuskan untuk BLT dengan jumlah anggaran Rp 621 juta,” Papar Lukman. (HERA/FAIZ)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.