Blitar Mencekam, 2 Mobil Rusak Dan 12 Motor Terbakar Pada Semifinal Piala Gubernur Antara Arema Vs Persebaya

Blitar, beritaterbit.com – Bentrok antar suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya akhirnya tak bisa dihindarkan hal itu terjadi saat Kota Blitar sebagai tempat gelarana pertandingan semifinal piala Gubernur Jatim tahun ini.tepatnya di jl. berantas, yang mengakibatkan setidaknya ada 6 sepeda motor terbakar, 2 mobil dirusak, beberapa orang terluka dan beberapa rumah rusak akibat aksi lempar dari para suporter,sekitar jam 14.50 wib, Selasa (18/02/2020).

Menurut saksi mata kejadian bermula,saat ribuan iring-iringan Aremania dari timur dan kemudian suporter dari kedua club bertemu, didekat stadion Sopriyadi yang berjarak sekitar 1 km dari Stadion, di sebelah utara barat atau berada di ring 3 pengamanan, akibatnya bentrokan tak bisa dihindarkan.

“Melihat kedatangan aremania,ratusan suporter bonek yang sejak pagi berada disisi timur jl. Berantas berhamburan “Saya yang melihat suporter di sebelah timur berlarian, terpaksa mencari jalan lain, bahkan ada yang lewat persawahan milik warga,” ucap seorang warga yang tidak mau disebut namanya ini.

Pengamanan dan blokade sebetulnya sudah dilakukan petugas keamanan untuk mengantisipasi ribuan suporter aremania tersebut. Namun aksi saling lempar batu, sandal, kayu bahkan botol berterbangan tidak bisa Alhasil 2 mobil pecah kacanya karena lemparan batu dan 12 unit motor terbakar.

Menurut informasi dari beberapa warga yang melihat kejadian ini, ada suporter yang terluka akibat lemparan botol dan batu.

Kendaraan roda dua yang di rusak sebagian milik warga Blitar yang sedang lewat disana, yang di pikir milik suporter salah satu kesebelasan yang sedang bertanding, sedangkan mobil yang di rusak milik salah satu tamu warga sekitar bentrokan.

Bahkan ada rumah salah satu warga yang dilempari batu karena di rumah warga tersebut sedang ada perbaikan dan ada pekerjaan, karena mereka menduga dirumah tersebut ada suporter yang bersembunyi.

Bentrokan juga berlanjut sampai menjelang malam sehabis magrib sekitar pukul 19.00 wib, di sekitar lampu merah pasar Pahing baru Tanjungsari.

Menurut pedagang nasi lalapan bernama Misna yang berjualan di sekitaran lampu merah pasar Pahing baru, ”Ada sekelompok suporter Persebaya sedang bergerombol, lalu dari arah utara datang sekelompok massa suporter Arema, hingga bentrokanpun terjadi lagi. Bahkan yang tertinggal di keroyok suporter lawan hingga mengalami luka parah dan di larikan ke RS Syuhada haji,” ujar Misna.

“Dua yang luka kondisinya stabil, tetapi yang satu masih kritis karena muntah terus-terusan,” kata Pihak RS Syuhada.

Kapolresta Blitar, AKBP Leonard M. Sinambela ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian bentrok ini, saat ini petugas sedang berusaha membubarkan kerumuman suporter tersebut.

Lebih lanjut Kapolresta Blitar,AKBP Leonard M Sinambela kembali menjelaskan,bahwa pihaknya sangat menyayangkan bentrokan tersebut sampai terjadi, karena pihaknya juga sudah berusaha menghalau dan memfasilitasi kedua suporter tersebut, namun kedua belah pihak mengambil jalan memutar dan akhirnya bertemu sehingga bentrokan terelakan lagi.

“Sangat disayangkan adanya peristiwa ini, seharusnya suporter bisa tertib memberikan dukungan dengan nonton bareng di lokasi yang sudah disiapkan,dan saat ini petugas sedang menginvetarisasi apa saja yang rusak di lokasi, dan belum bisa menginformasikan jumlah kendaraan yang rusak maupun korban luka, kita berharap situasi kembali menjadi aman dan kondusif dan akan terus berupaya mengamankan wilayahnya,” tegas Kapolresta.

Ditambahkan AKBP Leonard jika kini pihaknya sedang berusaha memulangkan para suporter tersebut, dari Malang kita giring pulang. “Yang dari Surabaya, akan kita usakan kendaraan untuk mengangkutnya,” tandas Leonard.

Sementara menurut Tokoh masyarakat Blitar yang juga Sekretaris Ormas Hipakad,Tugas Nanggolo Yudo Dili Prastiono yang akrab di sapa Bagas ini, menilai kurang sigapnya panitia mengatasi pertandingan Semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 itu,

“Seharusnya pihak panitia sudah mengantisipasi bahwa suporter kedua belah pihak pasti akan berdatangan dalam jumlah yang banyak yang berakibat bentrokan, kasihan warga masyarakat, para pedagang kecil yang harus menjadi korban akibat bentrokan tersebut. Kedepannya ini hendaknya menjadi pelajaran kita semua dan dievaluasi dulu sebelumnya,serta pihak panitia harus bertanggung jawab terkait hal ini,” pungkas Bagas. (nv/As/sn)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.