UPTD Pembenihan Dispangtan Purwakarta, Dapat Dimanfaatkan Sebagai Sarana Edukasi Anak dan Untuk Umum

Purwakarta, Jawa Barat, beritaterbit.com – Wawan Gunawan Kepala Unit Pelayanan Tingkat Dinas (UPTD) Pembenihan, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta mengapresiasi Pemkab Purwakarta atas digagasnya Program membangun pendidikan karakter pada anak untuk gemar menanam padi dengan memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah.

Membentuk karakter anak atau siswa agar gemar menanam padi di pekarangan rumah menggunakan media ember berisikan tanah yang saat ini sedang digagas oleh Pemkab Purwakarta itu, menurut Wawan adalah sebuah bentuk upaya dari meningkatkan pengetahuan anak akan hal ketersediaan dan ketahanan pangan.

“Ketika anak mulai aktif bercocok tanam yang dilakukan di pekarangan rumahnya dan menguasai cara menanam hingga panen dengan baik, Hasilnya itu bisa dikonsumsi oleh mereka sendiri. “Mungkin sedikit banyaknya hal itu bisa mengedukasi anak akan maksud ketahanan pangan mandiri,” ujar Wawan saat ditemui beritaterbit.com Kamis. (23/07/2020).

Wawan mengatakan Kadang anak-anak hanya tahu disaat padi sudah menjadi nasi saja, Tanpa mengetahui proses awalnya itu seperti apa.

“Melalui program Pemkab ini, Anak-anak bisa mempelajari proses awal dari mulai mengolah tanahnya, lalu menanam, hingga proses memanennya. Walaupun hanya di dalam ember, poin penting yang didapat adalah, mereka akan merasakan perjuangan dari awal untuk dapat memanen apa yang mereka tanam itu.

“Hal itu tentunya akan melahirkan rasa syukur dan memberikan kebanggaan pada mereka tersendiri, dan membuat mereka mengerti akan jasa para petani yang berjuang melakukan proses penanaman hingga panen pada lahan yang sangat luas dibandingkan hanya menanam pada media ember yang mereka (anak) lakukan,” katanya

“Untuk percontohannya, bisa dilihat di SDN 1 Cipaisan dan SMPN 1 Purwakarta. Kedua sekolah tersebut sudah melakukan penanaman padi jenis Inpari IR Nutrizinc. Keunggulan Padi jenis Inpari IR Nutri Zinc ini memiliki kandungan Zn nya lebih tinggi yang dapat menekan atau memperkecil risiko Stunting.” bebernya.

Dikatakan Wawan, proses menanam padi ini akan membuat anak melakukan pengamatan disetiap harinya. Yang pertama Mereka akan mengamati mulai dari ketersediaan airnya, kedua dari pertumbuhannya, dan mereka juga akan mengamati Organisme Penggangu Tanaman (OPT) nya.

Selain itu, Wawan berharap kepada pihak sekolah agar dapat memanfaatkan UPTD pembenihan untuk dijadikan sarana edukasi bagi para pelajar. Tak hanya kepada pihak sekolah saja. Wawan berharap UPTD Pembenihan ini juga dapat di manfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Dengan teknologi yang semakin canggih menanam padi itu tidak hanya ditanam di sawah saja. Bisa juga ditanam di media ember, polybag dan sebagainya bahkan untuk lahan nya bisa memanfaatkan pekarangan rumah bahkan lahan sempit sekalipun,”pungkasnya.

Laporan: Aik Nur hakiki

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.