Rohidin : Membangun Bengkulu Digerakkan Oleh Birokrasi Yang Bersih Dan Produktif, Itu Komitmen Saya
Bengkulu, beritaterbit.com – Rabu (13/05/2020), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis 10 besar Monitoring Centre for Prevention (MCP) triwulan I nasional. Rilis disampaikan KPK melalui Inspektorat Provinsi Bengkulu.
“Rilis dari KPK hari ini, dan pasti terus bergerak. Setiap tiga bulan sekali, Pemerintah Daerah (Pemda) lakukan update rencana aksi pertiga bulan sekali. Bengkulu masuk peringkat 2 pencapaian MCP,” kata Henny, Sekretaris Inspektorat Provinsi Bengkulu.
Kepala Inspektorat Provinsi, Heru Susanto menyampaikan, MCP adalah informasi capaian kinerja program koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi yang dilaksanakan oleh seluruh Pemda di seluruh Indonesia meliputi 8 area intervensi.
“Progress area intervensi meliputi Perencanaan dan penganggaran APBD, Pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, Kapabilitas APIP, Manajemen ASN, Optimalisasi pendapatan daerah dan Manajemen aset daerah,” kata Heru.
Berikut Rincian Peringkat 10 besar Monitoring Centre for Prevention (MCP) Triwulan I Nasional
- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan capaian 41.50 %
- Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dengan capaian 34.78 %
- Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan capaian 38.87 %
- Pemerintah Kabupaten Solok dengan capaian 29.20 %
- Pemerintah Kota Banda Aceh dengan capaian 23.79 %
- Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan capaian 11.62 %
- Pemerintah Kota Bengkulu dengan capaian 10.64 %
- Pemerintah Kabupaten Blitar dengan capaian 6.74 %
- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan capaian 6.38 %
- Pemerintah Kabupaten Tanggamus dengan capaian 6.37 %
Ketika dikonfirmasi dengan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, beliau menanggapi capaian yang telah diperoleh oleh Provinsi Bengkulu tersebut.
“Kita punya tekad kuat untuk berbenah, dan membangun Bengkulu yang digerakkan oleh birokrasi yang bersih dan produktif, itu komitmen saya.” Tegas Rohidin. (S100)
