Lestarikan Kearifan Lokal, Kota Mojokerto Jadi Rujukan Visitasi Pusdiklat Kemendikbudristek RI

Kota Mojokerto, beritaterbit.com – Kota Mojokerto menjadi rujukan visitasi bagi peserta Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VI Tahun 2022 Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Pemerintah Kota Mojokerto dianggap memiliki perhatian dalam melestarikan kearifan lokal dalam lingkungan sekolah.

Menurut Amurwani Dwi Lestarinigsih, Kepala Pusdiklat pegawai Kemendikbudristek RI, di era modern saat ini tidak banyak Kabupaten/Kota yang memiliki perhatian terhadap pelestarian kearifan lokal untuk diterapkan di lingkungan sekolah.

“Ini sangat luar biasa, yang diterapkan Pemerintah Kota Mojokerto menanamkan sedini mungkin kearifan lokal itu untuk penguatan jati diri, itu yang menjadi perhatian di Pemerintah Pusat sehingga melihat konsistensi dan begitu perhatiannya Pemkot Mojokerto menggarap apa yang sudah dimiliki dan diinternalisasikan kepada generasi muda sehingga tidak putus,” ungkapnya usai visitasi di ruang Sabha Mandala Madya kantor Pemerintah Kota Mojokerto. Kamis (12/5).

Lebih lanjut Kapusdiklat Kemendikbudristek RI juga mengapresiasi grand design yang dibangun Pemerintah Kota Mojokerto yang dianggap berhasil merubah mindset aliran sungai yang biasanya dijadikan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) menjadi halaman depan kota melalui Festival Mojotirto, hingga jalur rempah.

“Bu wali ini luar biasa, menjadikan sungai yang selama ini biasanya dijadikan MCK, menjadi halaman depan kota melalui Festival Mojotirto, kemudian grand design nya juga sudah dibangun untuk mengarahkan sungai menjadi halaman depan, ini kan jarang Pemkot yang concern dengan hal itu. Ini menjadi apresiasi kami makanya kami juga mengajak banyak Kementerian lain, Pemkot dan Pemkab dari beberapa Provinsi kita ajak kesini supaya best practices ini juga bisa diterapkan mereka,” jelasnya.

Kini Ning Ita ganti memberikan cindera mata kepada perwakilan peserta diklat Pim Nasional berupa miniatur Tri Buana Tungga Dewi.

Ditambahkan Kapusdiklat Kemendikbudristek RI, nantinya hasil visitasi yang dilakukan rombongan Kemendikbudristek RI tersebut akan dibuat policy brief yang kemudian akan disampaikan kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI dalam menyusun kebijakan kedepan usai belajar dari Kota Mojokerto.

“Dan yang penting nanti dari hasil kunjungan ini kami akan membuat semacam policy brief yang akan disampaikan kepada mas menteri untuk kebijakan apa yang nanti akan diambil oleh Kementerian kedepan belajar dari sini tadi,” imbuhnya.

Sementara itu wali kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, ia akan selalu terbuka kepada siapapun yang datang ke Kota Mojokerto termasuk dalam rangka study tiru. Dijelaskan wali kota, hal tersebut akan menjadi ladang jariyah bagi Kota Mojokerto.

“Kita selalu welcome terhadap siapapun yang datang ke kota kita, termasuk dalam rangka study tiru karena ini adalah ladang jariah bagi kita, apa yang sudah kita kontribusikan kalau bisa direplikasi oleh daerah lain akan jadi ladang jariah bagi kita semua,” ungkap wali kota.

Dijelaskan Ning Ita sapaan akrab wali kota, harus ada sebuah skema menajemen dengan sistem yang kuat, serta harus mampu memahami apa yang dibutuhkan masyarakat guna memajukan sebuah daerah.

Turut mendampingi Ning Ita dalam menerima kunjungan tersebut, Amin Wachid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, dan Mohamad Imron, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mojokerto. Serta Santi Ratnaning Tias Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto. (Adv/Ar)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.