Lebih dari Satu Abad, Syukuran “Alek Kapalo Banda” Menjadi Tradisi Turun-Temurun Warga Batipuah Baruh

Tanah Datar (SUMBAR), beritaterbit.com – Warga masyarakat Jorong Pincuran Tujuah, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar bersuka cita menggelar syukuran “Alek Kapalo Banda” Sabtu (14/5). Alek Kapalo Banda ini telah dilaksanakan sejak zaman nenek moyang dan hingga saat ini sudah 113 kali dilaksanakan di Nagari Batipuah Baruah tepatnya warga Jorong Pincuran Tujuah, Nagari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.

Tradisi ini masih dipegang teguh, tidak pernah luntur seiring berjalannya waktu. Jadi Syukuran Alek Kapalo Banda ini merupakan ungkapan syukur masyarakat Nagari Batipuah Baruh atas nikmat Allah SWT selama ini.

Bupati Tanah Datar Eka Putra yang menghadiri acara syukuran tersebut, menyampaikan ucapan terimakasih atas terlaksananya kegiatan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Batipuah Baruh selama ratusan tahun itu.

“Syukuran Kapalo Banda inimerupakan salah satu tradisi budaya masyarakat yang menggambarkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat yang saat ini sudah jarang ditemukan. Saya berharap ini terus dipertahankan dan dilestarikan sebagai kearifan lokal. Mudah-mudahan ini bisa terus kita pertahankan, sehingga menjadi contoh bagi 300 lebih jorong lainnya yang ada di Tanah Datar. Yakinlah Pemerintah bersama DPRD akan selalu ada dan siap membantu semaksimal mungkin,” ujar Eka Putra dihadapkan ratusan warga masyarakat jorong Pincuran Tujuh.

Pada kesempatan itu, Bupati Eka Putra juga sampaikan informasi terkait Program Unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar yang semuanya ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat, diantaranya Program Bajak Gratis, Makan Rendang, Satu Rumah Sau Hafiz/Zah dan lain sebagainya.

Dilain pihak Wali Nagari Batipuh Baruah Mulyadi BJ mengharapkan tradisi alek kapalo banda masyarakat jorong Pincuran Tujuh ini bisa dijadikan sebagai event daerah dan pihaknya siap berkoordinasi menerima arahan dari pemda terkait tata cara pelaksanaannya.

Sementara salah seorang tokoh masyarakat setempat C. Dt. Mudo, menjelaskan bahwa alek kapalo banda ini merupakan tradisi yang turun dari mamak ke kamanakan. “Ini sebuah nazar yang harus kami lakukan,” terangnya.

Dia juga menyebutkan, bahwa tradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat jorong Pincuran Tujuh ini selain nazar juga dimaksudkan untuk memupuk tali silaturahmi antar sesama.

Tampak hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas PMDPPKB Novendril, Plt. Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani, Kabag Pokopim Dedi Tri Widono, Camat Batipuh Khairunnas beserta Forkompimca, Kepala Bidang Pariwisata Efrison, Wali Nagari Gunung Rajo, KAN, BPRN, Angku-Angku, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta undangan lainnya. (MR)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.