Bank Sampah Desa Jatimekar Purwakarta Ubah Sampah Non- Ekonomis Jadi Paving Blok

Purwakarta, Jawa Barat, beritaterbit.com – Berbicara tentang Sampah sampai detik ini memang masih menjadi isu utama yang marak di kalangan masyarakat.

Jumlah penggunaan sampah plastik yang terus meningkat dinilai tak seimbang dengan pemanfaatan dan pengolahannya. Begitu pula yang terjadi di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Dengan terbentuknya Bank Sampah Berkah (BSB) desa Jatimekar ini diharapkan dapat menjadi solusi meminimalisir keberadaan sampah atau limbah plastik di wilayah tersebut.

Kebingungan mengolah sampah yang tidak bisa di daur ulang membuat bank sampah di desa ini terus mencari solusi yang efektif, sampai muncul ide untuk
Memanfaatkan limbah rumah tangga seperti sampah Kantong Plastik, Label minuman kemasan dan sebagainya untuk disulap menjadi Paving Blok.

Menurut direktur Bank Sampah Berkah desa Jatimekar Ajat Muttaqin mengaku mendapatkan ide pemanfaatan limbah Non- Ekonomis untuk dijadikan Paving Blok tersebut dari Kepala Desa Jatimekar Kusnendar, yang kemudian teknik pembuatannya saya pelajari lebih mendalam melalui internet dan arahan Kades Kusnendar.

“Awalnya saya di kasih tau sama pak kades, terus tekniknya saya pelajari di internet sambil dikasih arahan sama pak kades, awalnya sih sulit tapi sekarang udah menguasai teknik pembuatannya” kata Ajat. Sabtu. (18/07/2020)

Ajat menuturkan Proses awal pembuatan paving blok berbahan limbah plastik ini menggunakan Drum minyak bekas yang berfungsi untuk menampung sampah yang akan diolah, selanjutnya bahan atau sampah yang dimasukan drum itu diberi tambahan oli bekas dan dipanaskan dengan api menyala dari kayu bakar.

“Alatnya pake drum minyak, bahannya nanti dicampur oli lalu dipanaskan menggunakan kayu bakar setelah itu dicetak.

“Sampah plastik ini memang menjadi masalah serius, dibiarkan saja menjadi masalah, dibakar, dikubur malah menimbulkan masalah lain,” ungkap Ajat.

Ajat bercerita bahwa pihaknya saat ini belum mampu untuk memproduksi paving blok untuk dipasarkan karena keterbatasan alat dan kekurangan anggota. Dia juga mengatakan pernah mendapat pesanan paving blok dari tetangganya namun belum bisa terpenuhi karena alat yang ia punya belum mumpuni. Untuk cetakan paving blok nya saja dia hanya mempunyai tiga buah saja.

Namun dalam waktu dekat Ajat bersama kades sudah menentukan jadwal untuk membahas pembentukan anggota di setiap lingkungan RW. Menurut ajat untuk memproduksi paving blok dari limbah plastik ini perlu melibatkan banyak anggota agar lebih optimal.

Menurut informasi yang didapat, untuk pembuatan satu buah Paving Blok ini diperlukan limbah plastik seberat 3 Kilogram.
(Aik Nurhakiki)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.