Warga Desa Sumberjati Keluhkan Adanya Limbah di Sungai Yang Diduga Berasal dari Kandang Babi

Kab. Mojokerto, beritaterbit.com – Sejumlah warga Desa Sumberjati Kecamatan, Kabupaten Mojokerto beberapa pekan terakhir mengeluh dan mengaku resah.

Keresahan warga tersebut muncul lantaran adanya limbah cair yang mengalir di Kali Sumber (Sungai, red) yang di duga berasal dari kandang babi yang berada di Dusun Ulubanyu, Desa Tawangrejo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto.

Dampaknya, warga dan para petani yang menggunakan air dari sungai mengalami gatal-gatal pada kaki juga tangan.

Ikhsan, salah satu warga Desa Sumberjati Kecamatan Jatirejo mengatakan, gatalnya notok (Terlalu, red) sampek aboh (Bengkak).

“Kaki saya ini, kalau di garuk tambah terasa gatal pak,” ungkap Ikshan, saat ditemui beritaterbit.com bersama awak media lain di warung kopi Desa Sumberjati, Selasa (29/11/2022)

Dikatakan, selain menimbulkan gatal-gatal, bau limbah kotoran babi tersebut cukup menyengat.

Ikshan juga menjelaskan, atas kejadian tersebut pihak pengusaha kandang babi itu datang ke desanya untuk mediasi, namun tidak ada titik temu. Karena warga meminta, agar kandang babi tersebut, di tutup saja.

Senada juga diungkapkan Samingun (40) warga setempat. Menurut Samingun, dulunya sungai itu dipakai untuk mandi, cuci juga untuk air minum.

“Setelah ada limbah itu, warga desa tidak bisa menggunakan air sungai sebagai kebutuhan,” sesal Samingun.

Informasi yang dihimpun beritaterbit.com bersama awak media lain, ada sekitar 20 orang yang terdampak limbah kotoran babi.

Menurut warga, yang paling parah adalah para petani disaat ke sawah, dan warna air sungai berubah menjadi coklat seperti oli bekas serta baunya sangat busuk.

Daryanto, Ketua Rukun Warga (RW) Dusun Sumber Desa Sumberjati membenarkan, bila warga terkena penyakit kulit dan gatal-gatal akibat limbah cair dari kandang babi yang mengalir di sungai dan persawahan warga.

“Ini saluran air utama mengalir ke persawahan, dan aktivitas warga juga anak-anak. Anak saya sendiri juga terkena dampak dari limbah. Kaki sama pantat bengkak, akibat gatal-gatal, sudah ada satu bulan, saya bawa ke bidan,” jelas Dariyanto, saat ditemui awak media, Selasa (29/11/2022), sambil menunjuk aliran sungai diduga tercemari limbah kotoran babi.

Lebih lanjut dikatakan Katua RW, dalam satu tahun ini terjadi 3 kali limbah kotoran babi mengalir di sungai, 3 bulan kemarin malah lebih parah, baunya menyengat, warna air jadi hitam seperti oli dan berbusa.

Sementara itu pihak kandang babi melalui Eko bagian Scurity mengatakan, tidak ada pembuangan limbah, kita tidak berani membuang limbah ke sungai.

“Pihak perusahaan sudah buat penampungan limbah, sapiteng sudah banyak sekali,” jelas Eko, saat dikonfirmasi awak media di depan pintu gerbang kandang babi, Selasa (29/11/2022).

Disinggung limbah kandang babi yang mengalir ke sungai, dirinya mengatakan hanya saat musim hujan saja terjadi rembesan sedikit di tampungan limbah.

“Ya baru kemarin itu saja karena cuaca turun hujan,” terangnya.

Terpisah, Dameri Kepala Desa (Kades) Tawangrejo Jatirejo menjelaskan, jebolnya penampung limbah kotoran babi yang ada di wilayahnya sudah ada sekitar satu mingguan.

“Saat itu saya dimintai tolong oleh Yanis, salah satu pengurus kandang babi. Saya diminta untuk menemani ke Desa Sumberjati. Yang saya sayangkan, kanapa saat ambrol tidak langsung ngomong ke saya,” tandas Dameri saat ditemui beritaterbit.com bersama media lain di kediamannya, Selasa (29/11/2022).

Masih kata Kades, dirinya datang ke Desa Sumberjati bersama Yanis dan musyawarah bersama warga.

“Sebetulnya yang di undang oleh pihak Desa Sumberjati Yani sama Shodik, akhirnya saya yang mendampingi Yani ke Desa Sumberjati,” pungkas Kades.

Kades juga menyayangkan kepada pihak kandang babi, terkait perawatan penampungan limbah yang tidak seberapa diperhatikan. (Ar)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.