Tribun Lapangan PBVSI Bireuen Kumuh Dan Berselemak

Bireuen, Beritaterbit.com – Masyaallah teganya dibiarkan, Tribun di lapangan Persatuan Bola Volley Seluruh Indonesia (PBVSI) yang berlokasi di tanah bekas Sekolah Ketrampilan Kesejahteraan Pertama (SKKP) Bireuen di Jalan Bakti Bandar Bireuen persisnya di samping SDN 9 Bireuen dibiarkan berselemak dan kumuh tidak dipedulikan sehingga dijadikan terminal gerobak jualan para pedagang.

Aneh memang ! Tribun lapangan PBVSI yang dibangun 10 tahun lalu tepatnya pada 2010 ditengarai tidak terdata di bagian aset, dan diperkirakan suatu waktu aset tersebut bisa hilang artinya sudah menjadi milik pribadi konon lagi dibiarkan ditumbuhi rumput dan sampah barang bekas yang dibuang atau dismpan di situ.

Kabid Aset Dinas Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPKD) Ismed Nur kepada wartawan menyebut dirinya tidak jelas mengetahuinya karena memang selama ini digunakan oleh pihak lain, mungkin dengan sistim pinjam pakai.

Suatu hal yang ironis memang. Kabid Aset tidak mengetahuinya dan sepertinya tidak mau untuk diketahui. Dari penuturannya kepada wartawan yang menyebutkan, dirinya (Ismednur) tidak dapat menjelaskan secara rinci, bagaimana pengelolaan sehingga aset itu bisa digunakan untuk kepentingan pribadi.

“Saya kurang tahu secara jelas bagaimana dengan pemanfaatan aset atau lapangan PBVSI Bireuen itu,” katanya.

Hasil pemantauan media ini, kondisi fasilitas tempat latihan PBVSI Kabupaten Bireuen hanya tersisa tiang dan bekas dua unit lantai lapangan yang sudah rusak berat, tribun seta tiga unit toilet tempat ganti pakaian sudah tak terawat dengan baik.

Sementara satu bangunan gudang kecil yang di bagun di sudut lapangan itu terlihat kumuh dan berselemak sampah apalagi berseliweran gerobak pedagang. Begitupun lantai lapangan juga sebagian sudah ditumbuhi semak belakar akibat tak pernah terpakai.

Keuchik Bandar Bireuen Adnan yang dikonfirmasi wartawan media ini mengakui tribun lapangan itu tidak difungsikan sudah lama dan lahan tersebut berlokasi di kawasan Bandar Bireuen.

“Dari pada mubazir lokasi lapangan tersebut dipinjam pakaikan kepada para pedagang yang melakukan pemberdayaan ekonominya dan lapangan itu tempat parkiran gerobak (Terminal Gerobak/rak para pedagang).

Terkait masalah tersebut marilah melirik dengan kedua mata untuk menyadari bahwa sarana yang dibangun dengan dana milayaran itu untuk dibersihkan dan digunakan sebagaimana mestinya bukan sebagai gudang dan lapangan berselemak dan kumuh sehingga terbersit pikiran untuk menjadikan terminal gerobak/rak pedagang. (Suherman Amin).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.