SMP Negeri 1 Peusangan Butuh Lokasi Baru

Bireuen, beritaterbit.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 1 Peusangan Kabupaten Bireuen butuh lokasi baru untuk pembangunan sekolah sebab dengan direnovasinya Masjid Besar Peusangan, maka lokasi depan sekolah yang merupakan lapangan akan digunakan untuk perluasan Masjid.

Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Besar Peusangan, Drs H Faizin,M.Pd kepada media ini Selasa 19 Oktober 2021 menyebut, Masjid Besar Peusangan atas prakarsa Pengurus Masjid Besar Peusangan dan antusias Pembina Masjid H Saifannur (almarhum) yang dikala itu Bupati Bireuen, meminta kepada Pengurus masjid agar dibentuk Panitia Pembangunan Masjid Besar Peusangan dan terpilihlah H Mukhlis Takabeya.

Selanjutnya Pihak panitia pembangunan masjid terus bekerja, atas kesepakatan dengan pengurus BKM dan wejangan Ulama Kharismatik Aceh Abu Tumin Blang Blahdeh Masjid Besar Peusangan di rehap total dan dibangun baru mencapai luas 40 x 60 meter ditambah dengan lokasi pekarangan 50 meter.

Drs. H. Faizin Yusuf, M.Pd

 

Sekretaris BKM menambahkan, dari seat plan itulah maka bagian depan masjid sampai ke pintu sekolah SMPN 1 Peusangan terkena bangunan sebagai realisasi progam tindak lanjut melakukan renovasi terhadap Masjid Besar Peusangn Raya.

Terkait masalah tersebut karena bangunan baru masjid terkena bangunan sekolah maka Bupati Bireuen pada 2019 lalu mengeluarkan SK Panitia seleksi lokasi tanah SMPN 1 Peusangan.

H. Mukhlis Takabeya selaku ketua Panitia bersama pengurus telah mencari beberapa titik lokasi tanah untuk dibangun sekolah. Namun kendala harga tanah, lokasi tanah dan biaya pembelian tanah yang belum jelas dari bantuan APBA dan APBK Bireuen, maka sampai sekarang belum terealisasi lokasi tanah, untuk pembangunan gedung dan pemindahan sekolah.

Mukhlis Takabeya SH

 

Sementara Azhari M.Pd selaku Kepala SMPN 1 Peusangan, Senin 18 Oktober 2021 kepada media ini mengatakan, pihak sekolah sangat kewalahan dalam menjalankan kegiatan sekolah secara keseluruhan sebab bagian depan sudah sempit berbatas dengan pagar pengaman bangunan masjid.

Azhari menambahkan, para siswa tidak bisa berolahraga dan aktifitas lainnya. Dan hal itu sudah disampaikan kepada Majelis Pendidikan Aceh (MPA) Kabupaten Bireuen Drs H. Faizin Yusuf M.Pd ketika turun untuk melakukan evaluasi ke SMP pada senin lalu.

Menurut Azhari, anggota MPA yang datang mengevaluasi sekolah yang dipimpinnya (Drs Faizin Yusuf M.Pd) berjanji akan menyampaikan keluhan pihak sekolah kepada Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A. Gani SH, M.Si untuk meninjau lokasi sekolah dan duduk bersama dengan Pengurus masjid, panitia seleksi lokasi sekolah, panitia pembangunan masjid, Ketua DPRK Bireuen, komite sekolah dan para alumni SMPN 1 dan tokoh peduli pendidikan Bireuen.

Dijelaskan bahwa SMPN 1 Peusangan Kabupaten Bireuen dipavoritkan masyarakat sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk mendaftarkan anaknya ke SMPN tersebut karena bila anaknya bersekolah di sana mereka merasa sangat bangga dan bahagia.

Di sisi lain kata Faizin sekolah yang di pavoritkan masyarakat itu memang sejak dahulu selalu berprestasi dalam berbagai bidang, sebagai mana disampaikan mantan Kepala SMPN 1 Peusangan Drs H Suherman Amin.

“Saya merasa sangat bangga dan bahagia bisa menjabat Kepala SMPN 1 Peusangan Kabupaten Bireuen selama 3 tahun (1998-2000) dan para siswa selain berakhlaq mulia dan disiplin juga berprestasi di berbagai bidang,” sebut Pak Herman.

Pak Herman sapaan akrabnya menyebut, siswa pada masa itu juara 1 Olimpiade tingkat provinsi Aceh dan juara harapan 1 tingkat Nasional. Juga juara Liga Pelajar Indonesia Bola kaki tingkat Provinsi Aceh serta tamatannya pada masa itu banyak yang diundang masuk serta lulus di sekolah sekolah bermutu seperti SMA Modal Bangsa dan lainnya.

Dr. drh. Zulfikar M.,S.i

Selain itu Dr. drh. Zulfikar M.Si alumni SMPN 1 Peusangan juga menyebutkan bahwa SMPN 1 Peusangan disiplin dan siswanya tidak ada yang tidak bisa dibentuk sebab jalinan erat hubungan antara guru, kepala sekolah, komite dan wali murid selallu melakukan koordinasi dan bermusyawarah dalam rangkaian peningkatan mutu.

Pun demikian melongok ke depan karena SMPN 1 Peusangan ini perlu dicarikan lahan untuk pembuatannya yang baru bermohon kepada Kepala SMPN 1 Peusangan agar dapat bekerja dan bekerja sama dengan masyarakat peduli pendidikan di Matangglumpangdua, Peusangan.

Artinya, sebut Zulfikar, jangan diam dengan persoalan sekarang dan cari solusi sampaikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Bireuen.

“Kami selalu mengamati persoalan yang sangat mengemuka tentang SMPN 1 Peusangan apalagi alumni di sekolah tersebut. Kami menginginkan prestasi dan jumlah siswa menurun. Juga nyaris tidak difavoritkan lagi oleh masyarakat serta tidak menjadi pilihan orang tua untuk melanjutkan pendidikan anaknya,” pungkasnya.

Laporan khusus: Drs H Suherman Amin

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.